Silicon Valley Indonesia alias Bukit Algoritma yang akan dibangun di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, nantinya juga akan dilengkapi dengan destinasi wisata bertema teknologi.
Menyikapi soal rencana tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berpesan agar pengembangan techno tourism di Bukit Algoritma memperhatikan dua aspek.
"Kita harus pastikan aspek environmental [lingkungan] dan dampak sosial, sehingga tata kelolanya bisa kita kawal bersama," kata Sandi dalam jumpa pers mingguan virtual Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Senin (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga juga mengatakan kalau Kemenparekraf siap mengawal pengembangan destinasi wisata teknologi di Silicon Valley Indonesia itu.
"Pada prinsipnya kami siap jika ini adalah KEK [Kawasan Ekonomi Khusus] pariwisata yang disasar. Ada beberapa KEK pariwisata yang sedang diproses, dan salah satu yang sedang kita perjuangkan adalah KEK pariwisata di Pulau Bangka yaitu Sungai Liat dan Tanjung Gunung," ujarnya.
Secara garis besar, Sandiaga menyambut positif rencana pengembangan techno tourism di Bukit Algoritma, yang salah satu rencana kegiatan wisatanya ialah kemah akhir pekan untuk pelajar dan mahasiswa dengan seminar mengenai Artificial Intelligent (AI) dan Internet of Things (IOT).
"Mengenai Bukit Algoritma, sekilas saya melihat dukungan lebih ke arah Silicon Valley yang dihadirkan di Sukabumi. Kalau kita membuka lembaran baru, Sukabumi ada situs UNESCO yaitu [Geopark] Ciletuh yang sangat indah dan kami telah membahas beberapa kali dengan pemerintah setempat," kata Sandiaga.
"Dengan adanya investasi khusus di bidang teknologi, khususnya dan niatnya menghasilkan produk-produk teknologi yang menopang sentra pertumbuhan Indonesia, saya memandangnya sebagai suatu yang positif. Di saat sedang sulit ini, ada investor yang ingin berinvestasi Rp 18 triliun, tentunya kita harus apresiasi," lanjutnya.
Lebih lanjut, selain wisata teknologi, di daerah Bukit Algoritma nanti akan dibangun infrastruktur pendukung pariwisata 4.0 dalam satu ekosistem taman sains.
Walau belum diketahui kapan wisata teknologi dapat mulai dinikmati, namun untuk tahap awal yakni tiga tahun pertama sejak Mei 2021, akan dibangun infrastruktur dasar dan penunjang ke kawasan.
Saat ini, dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Jakarta Selatan menuju kawasan Bukit Algoritma dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Namun, setelah dibangun jalan tol yang menghubungkan Cibadak-Bukit Algoritma, jarak tempuh bakal berkurang menjadi 1 jam.
(ard)