Orang dengan defisiensi B12 sering melaporkan perubahan suasana hati. Kadar B12 rendah memang dikaitkan dengan mood dan gangguan mental seperti depresi.
Suhu tubuh yang tinggi terkadang juga ditemukan sebagai tanda defisiensi B12.
Belum jelas apa yang menyebabkannya. Namun, beberapa dokter telah melaporkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring waktu, kerusakan saraf tepi akibat kekurangan vitamin B12 menyebabkan masalah mobilitas atau pergerakan tubuh.
Mengutip Medical News Today, mati rasa di kaki dan tungkai dapat membuat seseorang sulit berjalan tanpa penyangga. Mereka juga mungkin mengalami otot yang melemah.
Defisiensi B12 dapat membuat jantung berdetak cepat. Hal ini terjadi akibat berkurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh.
Defisiensi B12 dapat menyebabkan masalah kognitif, seperti kesulitan berpikir atau berkurangnya kemampuan mengingat.
Sebuah studi mengaitkan kadar B12 yang rendah dengan peningkatan risiko penyaki Alzheimer, demensia vaskular, dan Parkinson. Penurunan jumlah oksigen yang mencapai otak ditengarai menjadi penyebabnya.
Saluran pencernaan juga dapat terpengaruh saat tubuh kekurangan asupan B12.
Kekurangan sel darah merah membuat oksigen yang menuju usus berkurang. Hal ini bisa menimbulkan sejumlah gejala seperti mual, muntah, dan diare.
Kondisi ini terjadi akibat gejala kekurangan vitamin B12 pada saluran pencernaan. Berbagai masalah pencernaan yang muncul membuat nafsu makan menurun, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan dalam jangka panjang.
(asr)