Ketika Takjil Manis Tak Melulu Buat Hidup Lebih Manis

CNN Indonesia
Minggu, 25 Apr 2021 12:20 WIB
'Berbukalah dengan yang manis'. Slogan ini begitu lekat di kalangan masyarakat di kala Ramadan. Namun hati-hati, batasi konsumsinya.
'Berbukalah dengan yang manis'. Slogan ini begitu lekat di kalangan masyarakat di kala Ramadan. Namun hati-hati, batasi konsumsinya. (iStockphoto/MielPhotos2008)

4. Peningkatan risiko penyakit jantung

Konsumsi gula berlebihan bisa memicu obesitas. Dari sini, sudah menanti deret penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung. Kemudian, konsumsi terlalu banyak gula terutama minuman berpemanis tambahan berhubungan dengan aterosklerosis atau penyakit penyumbatan pembuluh darah.

5. Peningkatan risiko kanker

Selain penyakit jantung, obesitas juga bisa meningkatkan risiko kanker. Gula memicu inflamasi dan resistensi insulin, kemudian perpaduan keduanya bisa memicu kanker.

Studi pada lebih dari 430ribu orang menemukan konsumsi gula tambahan berhubungan degan peningkatan risiko kanker esofagus, kanker pleura dan kanker usus halus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6. Risiko depresi

Diet seimbang membantu meningkatkan mood. Namun sebaliknya, diet dengan gula berlebihan dan makanan olahan bisa meningkatkan risiko depresi.

Para ahli meyakini perubahan kadar gula darah, gangguan neurotransmitter dan peradangan ungkin memicu masalah pada kesehatan mental. Studi pada delapan ribu orang selama 22 tahun menunjukkan pria yang mengonsumsi 67 gram atau lebih gula per hari 23 persen lebih berisiko depresi dibanding yang mengonsumsi 40 gram gula atau kurang.

Pedagang jajanan buka puasa atau Takjil di Jalan Bendungan Hilir (Benhil)  terlihat sepi penjual dan juga masyarakat yang membeli juga tidak banyak. Jakarta.  Jumat (24/4/2020). Dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB DKI Jakarta, tertulis Pasal 10 ayat (3) yang berisi kewajiban pelaku usaha di sektor usaha penjualan makanan dan minuman, berisi aturan untuk membatasi layanan hanya untuk dibawa pulang, melalui pemesanan secara daring, dan atau dengan fasilitas telepon atau layanan antar. CNN Indonesia/Andry NovelinoFoto: CNN Indonesia/Andry Novelino
Berbagai takjil manis nyatanya tak selalu membuat hidup lebih manis (CNN Indonesia/Andry Novelino)

7. Memicu peningkatan gula darah secara mendadak

Orang dengan diabetes bukan berarti tidak boleh mengonsumsi makanan manis sama sekali. Namun Irtya berkata konsumsinya perlu diperhatikan sebab makanan dengan tambahan gula berlebihan cenderung meningkatkan kadar gula darah lebih cepat.

Pada orang tanpa diabetes, kenaikan gula darah yang cepat biasanya akan diikuti penurunan kadar gula dengan cepat pula. Makanan manis yang diharapkan memberikan energi sehingga bisa berkativitas dengan normal malah hanya memicu energi sesaat diikuti rasa lemas dan kantuk.

Cara aman konsumsi takjil manis

Setelah melihat bahayanya buat kesehatan, mungkin sekarang Anda mulai pikir panjang sebelum menyantap semangkuk kolak dan seporsi es kelapa muda. Padahal Anda tetap bisa aman mengonsumsi deret takjil serba manis asal mengikuti cara-cara berikut.

- Dahului dengan takjil kaya vitamin dan mineral

Irtya menyarankan untuk mengonsumsi takjil dengan kandungan karbohidrat, vitamin juga mineral misalnya, buah-buahan seperti kurma, melon, pisnag, jus buah. Tubuh akan tetap memperoleh asupan gula alami dan mencegah Anda kalap makan takjil lain.

"Setelah itu apabila ingin mengonsumsi takjil populer khas Ramadhan boleh-boleh saja asal jangan dikonsumsi secara berlebihan. Berikan jeda pada waktu makan dan kunyah secara perlahan," imbuhnya.

Overeating atau makan berlebihan bakal mengakibatan gangguan kesehatan dan memicu rasa kantuk terus-menerus sehingga mengganggu ibadah tarawih.

- Batasi porsi

Ahli gizi Saptawati Bardosono mengakui takjil-takjil dengan kemasan tanpa label informasi nilai gizi cukup menyulitkan konsumen untuk menakar konsumsi gulanya. Namun Anda tetap bisa mengontrol konsumsi gula dengan perkiraan sederhana, mengandalkan indera pengecap.

"Yakin saja bahwa rasa manis dari makanan yg dikonsumsi itu pasti tinggi kandungan gulanya sehingga membatasi porsi konsumsinya, semisal kurma saja 3 buah, tapi kalau mau makan kolak juga, maka kurmanya satu buah saja dengan semangkok kecil kolak," katanya lewat pesan singkat, Jumat (23/4).

Senada dengan Saptawati, ahli gizi Fiastuti Witjaksono juga menyarankan untuk memperkirakan sendiri konsumsi takjil manis. Satu porsi takjil manis kira-kira masih di bawah empat sendok makan gula sehingga terbilang aman dikonsumsi. Bila porsi ditambah dan masih mengonsumsi jenis takjil manis lain tentu kadar gulanya sudah berlipat. Ia pun mengingatkan bahwa minuman manis pun mengandung kadar gula tambahan tinggi.

"(sekitar) 500 cc minuman manis yang dibotol atau dikemasan kandungan gulanya 40 gram keatas," kata dia saat dihubungi secara terpisah.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER