Banyak kota di Saudi yang memiliki kawasan bersejarah, sering disebut Al Balad dan ditandai dengan aroma rempah-rempah yang eksotis dan suara adzan.
Balad di Jeddah, kota pelabuhan kosmopolitan Saudi, adalah yang paling menggugah. Lanskapnya berupa serangkaian gang sempit antara rumah sederhana, toko roti tradisional beraroma cengkeh, dan pasar tradisional Souq Al Alawi yang luas dan bercahaya.
Sejak terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2014, banyak rumah besar yang luas dan hancur di daerah itu telah dipugar, termasuk Rumah Nasseef dengan 106 kamar yang megah - sekarang menjadi museum dan pusat budaya yang menyelenggarakan pameran seni dan fotografi serta ceramah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak juga galeri seni dan kafe kekinian yang bisa dikunjungi di distrik yang dibangun pada abad ketujuh ini.
Tidak sulit untuk melihat mengapa kota dan wilayah pesisir yang sederhana ini sering disebut sebagai Maladewa di Arab Saudi.
Di sebelah utara kota, 104 atol tersebar di sudut Laut Merah yang berwarna biru kehijauan.
Aktivitas wisata yang populer dilakukan wisatawan di Umluj adalah melihat lumba-lumba dan snorkeling di Jabal sampai memancing atau bermalas-malasan di gundukan pasir putih.
Kawasan ini juga merupakan area penyelaman kelas dunia; jauh lebih tenang daripada hotspot Laut Merah seperti Sharm El Sheikh.
Kehidupan bawah lautnya lebih beragam, dengan 1.200 spesies ikan dan 300 jenis karang, empat kali lebih banyak dari yang bisa ditemukan di Karibia.
Resor baru sedang dikembangkan di beberapa pulaunya, tetapi sebagian besar wilayahnya bisa dibilang merupakan akuarium alami yang belum tersentuh.
Mungkin tidak ada pemandangan yang lebih dikenali di Saudi selain makam batu-batu monumental yang tergantung di gurun megah di Hegra, dekat Al Ula di jantung kerajaan.
Jika 131 mausoleum misterius ini mengingatkan wisatawan pada reruntuhan kuno Petra, itu karena mereka dibangun pada abad pertama Masehi oleh suku Nabataean, kaum nomaden yang sama di balik keajaiban dunia Yordania.
Tapi sementara Petra menampung lebih dari 1 juta pengunjung setahun, di Hegra relatif lebih banyak satwa liar daripada turis.
Saat ini ada banyak hotel mewah yang beroperasi di sini, dengan konsep ramah lingkungan, seperti Aman, Banyan Tree, dan Habitas.
![]() |
Dekat Tabuk di bagian utara Arab Saudi, ada Lembah Al Disah tampak seperti perpaduan Grand Canyon dan Monument Valley - kumpulan pilar batu pasir yang epik di cekungan yang luas, di mana gurun kuning berdebu terpotong oleh lembah dengan rerumputan tinggi dan pohon palem yang bergoyang.
Baik masuk dengan berjalan kaki atau dengan mobil 4WD, pastikan untuk berada di sini saat matahari menyinari formasi batuan pahatan.
![]() |