Pada tahun 2008, Baghdad Zoo memiliki 800 hewan, meskipun sebagian besar adalah burung. Satu-satunya hewan besar di kebun binatang adalah dua singa betina yang tersisa dari 22 singa asli sebelum invasi.
Di tahun yang sama, kebun binatang menerima dua anak harimau (Hope dan Riley) dari Pusat Konservator yang berbasis di Mebane, Carolina Utara, sebuah pusat konservasi dan pelestarian satwa liar yang eksotis.
Lihat juga:Ombak Latakia, Magnet Wisata di Barat Suriah |
Setahun berikutnya, kebun binatang melaporkan bahwa mereka memiliki sekitar 1.070 hewan. Untuk menjaga keamanan pengunjung, Taman Al-Zawraa yang merupakan lokasi kebun binatang tersebut dijaga oleh satuan polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjung yang masuk harus menjalani penggeledahan. Meskipun jumlahnya tidak dapat diverifikasi, direktur jenderal taman dan kebun, Salah Abu al-Lail, memperkirakan hampir 8 juta pengunjung ke taman tersebut pada tahun 2009.
Baru beberapa tahun pulih dari Invasi Amerika, Baghdad Zoo harus bertemu pandemi virus Corona. Tahun lalu, objek wisata ini ditutup, bersama dengan Taman Hiburan Al-Zawraa, karena pemerintah Irak memerintakan pembatasan perjalanan dan penguncian wilayah demi meredam Covid-19.
Hingga pada akhir pekan lalu, Baghdad Zoo dan Taman Hiburan Al-Zawraa kembali dibuka. Wajah-wajah ceria penduduk Irak terlihat saat mereka berdatangan untuk piknik.
Kisah penyelamatan kebun binatang Baghdad diceritakan dalam buku 'Babylon's Ark' oleh penulis Lawrence Anthony dan Graham Spence. Sebuah buku yang lebih baru untuk anak-anak berjudul 'Saving the Baghdad Zoo, a True Story of Hope and Heroes', dirilis pada 9 Februari 2010.