Di bawah awan yang berarak-arakan dan di tengah mekarnya bunga yang indah, para tukang kebun merawat petak bunga yang merupakan perwujudan dari karya seni pelukis impresionis Claude Monet.
Selama penutupan enam bulan, yang membuat frustrasi para tukang kebun di Taman Monet adalah karena ketiadaan pengunjung yang bisa mengapresiasi karya kebun mereka.
Baru pada Rabu (19/5), Taman Monet dibuka kembali, bersama dengan restoran, kafe, bar, bioskop, dan museum yang bisa dikunjungi lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk saat ini, pengelola tempat makan harus puas dengan makanan dan minuman yang disajikan di luar ruangan dan batasan jumlah pengunjung.
Namun, setelah berbulan-bulan mengalami pembatasan operasi, ini adalah permulaan. COVID-19 telah menewaskan lebih dari 107 ribu orang di Prancis.
Taman Monet di Giverny, Prancis, menjadi inspirasi lukisannya yang berjudul 'Bridge Over a Pond of Water Lilies' yang kini dipajang di Metropolitan Museum of Art, New York.
Giverny, berjarak satu jam berkendara dari Paris, menjadi rumah Monet pada tahun 1883. Taman ini dirancang olehnya, termasuk pemilihan tanaman, kolam, dan jembatan.
Niatnya saat itu adalah membangun sesuatu yang tidak hanya indah, tetapi juga menginspirasi karyanya. Ada sekitar 18 karya Monet yang berupa pemandangan taman ini.
Kemeriahan warna, harum bunga, dan kicauan burung di Giverny seakan menjadi penyemangat bagi pengunjung yang telah berada di rumah selama berbulan-bulan.
Di taman airnya, di mana Monet mengaku amat terpesona sampai menghabiskan waktu berjam-jam merenungkan pantulan cahaya dan warnanya, keindahan bermekaran di jembatan penyeberangan bergaya Jepang.
Katak-katak yang bermukim di sana bersuara, seakan sepakat dengan klaim atas pemandangan tersebut.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...