Mengenal Beda Tidur Siang dan 'Power Nap'

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jun 2021 12:00 WIB
Masih ada yang salah kaprah dan menyamakan power nap sebagai tidur siang. Lalu, apa sebenarnya perbedaan power nap dan tidur siang?
Masih ada yang salah kaprah dan menyamakan power nap sebagai tidur siang. Lalu, apa sebenarnya perbedaan power nap dan tidur siang? (iStockphoto/fizkes)
Jakarta, CNN Indonesia --

Power nap sempat jadi perbincangan hangat beberapa waktu terakhir ini. Tidur dalam waktu singkat ini disebut bermanfaat dan baik untuk tubuh.

Kendati demikian masih banyak yang salah kaprah dan menyamakan power nap sebagai tidur siang. Padahal, meski sama-sama berarti tidur, dua hal ini sebenarnya memiliki makna yang berbeda.

Lalu, apa perbedaan tidur siang dengan power nap?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Psikiater di Smart Mind Center Consulting, Dokter Dharmawan, power nap adalah tidur - bukan di waktu malam - dalam waktu singkat. Power nap bisa dilakukan saat pagi hari, siang hari, atau sore, tergantung pada kondisi tubuh.

Ada beberapa faktor kenapa seseorang melakukan power nap. Pertama, karena otak kelelahan setelah berkonsentrasi penuh seharian, atau ketika tubuh tak mendapat tidur berkualitas di malam hari.

"Power nap itu hanya buat orang-orang sibuk yang mana dia kerja terus, excited, dan tidur malamnya kurang," kata Dharmawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).

Tidur singkat ini memang bisa meningkatkan konsentrasi seseorang. Hal ini dikarenakan otak istirahat sekejap tapi masuk dalam fase tidur mendalam atau rapid eye movement (REM).

Jika sampai pada fase ini, artinya tidur Anda berkualitas. Anda akan bangun dalam keadaan segar bugar dan suasana hati yang baik.

"Tapi kan untuk sampai fase itu susah, butuh waktu tubuh untuk relaksasi hingga akhirnya tidur mendalam. Sementara power nap itu hanya 20 menit, paling lama 60 menit, jadi enggak semua orang bisa melakukannya," kata Dharmawan.

Sementara tidur siang, berarti terlelap di tengah hari dalam jangka waktu lama. Biasanya seseorang yang tidur siang lama dikarenakan kurang mendapat tidur yang cukup di malam hari, atau tidurnya tidak berkualitas.

Sehingga meskipun sudah tidur 8 jam di malam hari, dia tetap merasa mengantuk dan tidur lagi di siang hari.

"Kalau dia tidur siang lebih dari 60 menit itu namanya bukan power nap, itu tidur siang, dia 'bayar utang' karena enggak tidur bagus pas malam hari," ucap Dharmawan.

Buat tidur malam berkualitas

Dokter Spesialis Saraf Manfaluthy Hakim mengatakan belum ada penelitian pasti tentang manfaat power nap, meski tidur singkat ini memang berhasil mengembalikan konsentrasi.

"Belum ada kesepakatan pasti tentang manfaat power nap, tapi tidur singkat 10-15 menit ini bisa mengembalikan fokus seseorang," ujar Hakim.

Namun beberapa penelitian juga mengatakan power nap terlalu lama bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Sebuah jurnal yang diterbitkan di European Society of Cardiology pada 2020 mengatakan power nap lebih dari 60 menit bisa meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular.

Dharmawan menjelaskan, baik itu power nap atau tidur siang sejatinya tidak diperlukan jika bisa mendapat tidur malam berkualitas.

Tidur malam yang cukup, bagi orang dewasa 7-8 jam sehari bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, serta menjaga sel-sel otak tetap sehat.

"Kalau tidur malam normal ya enggak butuh tidur siang atau power nap, kecuali kalau lagi sakit. Terpenting itu tidur malamnya, kalau berkualitas dia akan bangun segar bugar," ucap Dharmawan.

"Ketika malamnya tidur bagus, dia bisa fokus seharian, dia enggak perlu power nap atau tidur siang lama," pungkasnya.

(mel/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER