Di toko pernak-pernik Harry Potter ini, pengunjung mencoba sweater rajut tim quidditch, membolak-balik salinan seri novel terlaris dalam sejarah dan mencicipi minuman favorit penyihir di bar Butterbeer.
"Butterbeer itu seperti soda krim tetapi dengan sensasi tersendiri. Sebenernya, tidak ada minuman seperti ini sebelumnya," jelas Emilee Rodriguez yang berusia 21 tahun.
Toko Harry Potter terbesar di dunia ini rencananya dibuka pada musim tahun panas lalu tetapi ditunda karena pandemi virus Corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Alexandra Ewing yang berusia 19 tahun, penantian kunjungan pertamanya ke toko Potter ini tidak sia-sia.
"Saya sangat menikmatinya. Saya menahan air mata selama berada di sini, saya menyukainya," katanya kepada AFP.