Beberapa waktu lalu, untuk pertama kalinya saya berkesempatan untuk berkunjung, sekalian bekerja dengan beberapa kru untuk membuat video di Provinsi Bragança, Portugal. Selama hampir dua minggu saya bekerja sekaligus menikmati alam di sana.
Provinsi Bragança terletak di pegunungan Trás os Montes, di ujung timur laut Portugal yang berbatasan dengan negara Spanyol (provinsi Zamora) yang jelas punya potensi alam yang besar. Lantaran posisinya dipojokkan, tidak banyak turis yang datang ke sini. Ditambah lagi saat pandemi, suasananya jadi semakin tenang.
Kota Bragança sendiri adalah kota kuno yang kastilnya masih mempertahankan inti kota abad pertengahan yang dikelilingi tembok tinggi. Memasuki benteng atau lapangan parade melalui Porta da Vila, segera saya melihat Pelourinho, berdasarkan lambang Lusitanian yang mengingatkan asal-usul Celtic di kawasan itu. Dari atas tembok kastil, saya dapat menikmati pemandangan kota yang sangat indah dan luasnya cakrawala pegunungan Trás os Montes yang mengelilinginya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Provinsi ini merupakan bagian dari Cagar Biosfer Transfrontier Meseta Iberica yang sudah diakui oleh UNESCO. Tempat ini memiliki warisan alam yang indah dan keragaman yang langka, seperti vegetasi yang beragam di Taman Alam Montesinho, ngarai sungai bertebing kebun-kebun anggur di Taman Alam Internasional Douro, dan bebatuan unik di Taman Alam Regional Vale do Tua. Tidak heran jika slogan yang mereka gunakan adalah 'Bragança Naturalmente' yang artinya 'Alamiah Bragança'.
Salah satu tempat favorit saya di wilayah ini adalah Desa Rio de Onor. Letaknya kira-kira 26 km atau 30 menit dengan mobil dari pusat kota Bragança. Perjalanan ke sini terasa sangat cepat. Saya terkagum-kagum dengan indahnya pemandangan pegunungan Trás os Montes sepanjang perjalanan.
Sesampai di Desa Rio de Onor, saya melihat masih banyak rumah-rumah tradisional di sini. Rumah tradisional di sini biasanya memiliki beranda kayu dengan balkon sempit, dinding berbatu sekis, bergenteng sekis gelap, dan berlantai dua: lantai dasar untuk menampung hewan; dan yang di atas, yang memanfaatkan panas yang datang dari bawah, berfungsi sebagai rumah keluarga.
![]() |
Ketika saya melihat Sungai Onor yang mengalir jernih melintasi desa ini, saya langsung jatuh cinta. Rumah-rumah tradisional yang berwarna-warni menghiasi pinggiran sungai membuatnya semakin menawan. Tidak mengherankan jika pada tahun 2017, Rio de Onor menjadi desa pemenang '7 Keajaiban Portugal' dalam kategori 'Desa di Kawasan Lindung', dalam hal ini Taman Alam Montesinho.
Desa Rio de Onor berbatasan dengan negara Spanyol yang nama desanya menjadi Rihonor de Castilla. Meskipun negaranya berbeda dan nama desanya berbeda, orang-orang di desa ini tidak merasa berbeda. Malahan, mereka punya undang-undang tersendiri dan Bahasa lokal sendiri yang disebut bahasa Rionores.
Saya dengar sampai tahun 60-an yang lalu, tidak ada jalan yang mencapai Desa Rio de Onor. Kawasan ini hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Ingat lirik lagu dalam kartun Ninja Hatori "mendaki gunung, lewati lembah"? Lirik lagu itu persis menggambarkan perjalanan dari kota Bragança sampa desa ini. Anda bisa membayangkan seberapa jauh desa Rio de Onor dan penduduknya terisolasi di jaman dulu.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...