Kalau ditanya kapan waktu yang paling pas mengunjungi Bragança, saya tidak bisa jawab karena tergantung minat masing-masing. Saya bisa bilang mengingat Taman Alam Montesinho menjadi semakin populer, jika memungkinkan, sebaiknya hindari akhir pekan dan puncak musim panas (terutama bulan Agustus). Pada saat-saat seperti ini, banyak pengunjung Portugis dan Spanyol yang "melarikan diri" ke provinsi Bragança sehingga bisa mengurangi daya tariknya.
Perlu juga diingat akan slogan terkenal yang saya sering dengar dari orang-orang Bragança, '9 bulan musim dingin, 3 bulan neraka' biasanya digunakan untuk menggambarkan iklim "tanah dingin" dan dataran tinggi Trás-os-Montes yang berlaku di distrik Bragança. Jadi siap-siap saja cuaca yang lumayan ekstrem di sini. Saya sendiri datang pada musim semi yang hanya bertahan tidak sampai sebulan karena 'neraka' segera mengambil alih provinsi ini. Haha...
Sedangkan di musim dingin, suhu di sekitar Provinsi Bragança bisa menjadi sangat rendah, dan salju bukanlah kejadian langka. Tetapi menurut saya, musim dingin sebenarnya bisa saja memberikan pesona khusus di provinsi ini. Terlebih lagi di akhir tahun dan awal tahun ketika Festival Anak Laki-laki (Festas dos Rapazes) diadakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival Anak Laki-laki ini terkenal dengan Caretos yang muncul secara berkelompok dari setiap sudut desa, berlari dan berteriak dengan penuh semangat, menakuti orang-orang dan "merampok" semua kilang anggur.
Caretos biasanya adalah laki-laki muda bertopeng yang mengenakan setelan yang terbuat dari selimut wol berwarna-warni, mengenakan topeng dengan berbagai macam bentuk dan bahan, dan mainan di ikat pinggang mereka. Di jaman sekarang, Caretos tidak lagi khusus untuk laki-laki. Perempuan juga bisa menjadi Careto kalau mereka mau.
Setiap desa di wilayah ini memiliki tradisi Caretos yang berbeda-beda dari leluhurnya untuk merayakan titik balik matahari musim dingin, yang asal-usulnya telah hilang.
Saya beruntung mengalami sedikit dari 'Festas dos Rapazes' ini dikarenakan ikut dalam proses pembuatan video. Kalau tidak, saya harus menunggu musim dingin untuk melihat langsung tradisi ini.
---
Anisa Subekti saat ini aktif bersepeda keliling dunia bersama Luís Simões yang menggagas World Sketching Tour. Kegiatan penulis bisa diketahui melalui Instagram-nya di @anyisa
(ard)