![]() |
Ada banyak informasi yang beredar bahwa menggunakan kerikil, batu, pasir, dan beberapa jenis sampah organik baik untuk pertumbuhan tanaman Anda. Pendapat ini memang ada benarnya, tapi bagi para pemula sebaiknya mulailah dengan menggunakan media tanah untuk tanaman pot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin banyak tanah pada pot yang digunakan, semakin baik retensi air yang dimiliki tanaman. Anda juga bisa memantau tanah dengan mudah, apakah sudah terlalu kering, atau masih lembap. Hal ini akan memudahkan perawatannya.
Bahkan ahli berkebun sekalipun bisa membuat tanaman layu dan mati, apalagi bagi para pemula.
Ketika Anda melihat ada tanaman yang mulai menguning, layu, atau kondisinya mulai memburuk, ada dua hal yang bisa Anda lakukan.
The Spruce mengatakan, Anda bisa memotong bagian yang rusak atau layu tersebut kemudian menutrisi tanaman yang masih tumbuh. Cara lainnya adalah mencabut tanaman tersebut dan menggantinya dengan tanaman baru.
Beberapa tanaman mungkin bisa tetap tumbuh baik meski bagian yang mati Anda cabut. Namun untuk kasus tertentu, memotong bagian yang layu tak memperbaiki kehidupan tanaman. Anda harus menyerah pada tanaman itu dan mencoba tanaman lainnya.
![]() |
Semua tanaman, baik yang ditanam di pot atau langsung di kebun, membutuhkan air, pupuk, dan sinar matahari yang cukup. Khusus untuk tanaman di pot, perlu diberi makan teratur dan pupuk yang cukup.
Menurut The Good Housekeeping, ada satu hal yang tak boleh luput saat menanam tanaman di pot, yakni keindahan pot tanaman.
Buang daun yang berguguran di atas pot, memotong tanaman yang tumbuh melebihi pot, atau tanaman yang tidak tumbuh. Anda juga mungkin perlu menggali tanah jika menanam lebih dari satu tanaman dalam satu pot.
Akar tanaman yang sudah besar bisa merusak pot, atau justru pot sudah terlalu kecil hingga membuatnya tak tumbuh dengan baik.
(mel/agn)