Museum berikutnya ialah Museum Pameran Sentuh untuk Menghormati Yang Mulia Ratu dan Museum Parasitologi.
Museum ini diperuntukkan untuk mengungkap masalah kesehatan mata. Ruangannya gelap dan memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dengan barang-barang yang dapat mereka sentuh tetapi tidak dapat dilihat.
Lalu ada Museum Parasitologi tepat di sebelahnya. Tampilan organ tubuh manusia yang terinfeksi parasit ditampilkan di sini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naik ke lantai tiga Gedung Anatomi ada Museum Anatomi Congdon.
Museum ini didedikasikan untuk sistem organ manusia, meskipun ada beberapa babi, tikus, dan hewan lain yang dibedah dan dipajang.
Setiap set organ dipecah dan memiliki tampilannya sendiri, dari sistem saraf hingga sistem arteri.
Di lantai yang sama ada Museum dan Laboratorium Prasejarah Soon Sangvichien Museum, yang fokus pada evolusi kehidupan di Thailand, dengan artefak dan pajangan tentang sejarah Thailand dari sekitar 70 juta tahun yang lalu.
Jijik dan seram mungkin menjadi hal yang bakal dirasakan saat mengunjungi museum ini.
Meski kesannya demikian, museum yang berada di seberang Sungai Chao Praya ini tetap ramai dengan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, yang mungkin penasaran dengan situs-situs dark tourism (wisata kelam) di Thailand.
Sebelum pandemi, tercatat sekitar 20 ribu pengunjung per tahunnya, seperti yang dikutip dari Bangkok Post. Jadi, siapkan nyali sebelum datang ke sini.