A TO Z

Demam Berdarah: Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 15:17 WIB
Hari Demam Berdarah Dengue (DBD) diperingati oleh negara-negara ASEAN setiap 15 Juni. Berikut penjelasan lengkap soal DBD, mulai dari gejala hingga pencegahan. (Pixabay/skeeze)
Jakarta, CNN Indonesia --

ASEAN Dengue Day atau Hari Demam Berdarah Dengue (DBD) diperingati oleh negara-negara ASEAN setiap 15 Juni sejak 2010.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui penularan dari gigitan nyamuk aedes aegypti. DBD juga penyakit berbahaya yang dapat mengakibatkan kematian.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2020, kasus DBD sampai dengan pekan ke-49 mencapai sebanyak 95.893, dengan kasus kematian sebanyak 661.

Kasus tersebut tersebar di 472 kabupaten/kota di 34 Provinsi. Dengan kematian akibat DBD terjadi di 219 kabupaten/kota.

"DBD memang menjadi masalah utama dan ini tidak hanya di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Terutama pada daerah dengan wilayah tropis dan subtropis," kata Muhammad Miftahussurur, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit UNAIR, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (15/6).

Apa itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2 - 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia).

Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi DBD berat. Ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik).

Sebagian lagi akan menderita demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan mengakibatkan kematian.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain adalah

- Perilaku masyarakat
- Perubahan iklim (climate change) global
- Pertumbuhan ekonomi
- Ketersediaan air bersih

Berikut gejala, penanganan, serta pencegahan demam berdarah dengue (DBD).

Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada fase awal DBD, gejala dan tanda tidak spesifik. Oleh karenanya, patut waspada jika terdapat gejala dan tanda mengarah pada demam berdarah.

Dokter yang juga disapa Miftah ini mengatakan bahwa gejala penyakit DBD umumnya mirip seperti saat terinfeksi virus lain.

"Demam, nyeri otot, lemas, tidak nafsu makan, mual serta muntah. Mirip dengan gejala penyakit virus lain. Gejala spesifiknya biasanyanya tidak kentara, apalagi pada orang tua," kata Miftah.

"Sering kali karena respons antibodinya berbeda, tidak terlalu merespons terhadap adanya demam berdarah. Hanya lemas tidak mau makan, tahunya DBD," tambahnya

Lalu apa yang membedakan?

"Dilakukan pemeriksaan darah, didapatkan bahwa ada penurunan dari kadar trombosit adalah pembekuan darah. Dan kalau dalam proses kebocoran, namanya konsentrasi atau kekentalan darah meningkat ditandai dengan Hb-nya (hemoglobin) tinggi," katanya.

Sebagaimana dikutip laman Kementerian Kesehatan RI, gejala demam berdarah pada fase awal antara lain:

- muncul bintik-bintik merah atau ruam kulit
- demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari (biasanya
≥ 39º C)
- badan terasa lemah dan lesu
- ujung tangan dan kaki dingin berkeringat
- nyeri kepala
- nyeri saat menggerakkan bola mata
- nyeri punggung
- mual dan muntah
- Leukopenia (Lekosit ≤ 5000 /mm³)
- Trombositopenia (Trombosit < 150.000 /mm³)
- Peningkatan hematokrit 5 - 10 persen

Gejala dan tanda awal ini dapat berkembang menjadi DBD berat dengan sejumlah tanda. Tanda peringatan ini biasanya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam turun.

Gejala tersebut kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian.

Tanda dan gejala demam berdarah memasuki fase parah atau bahaya, menurut Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Dengue pada Anak UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI

- sakit perut
- muntah setidaknya 3x dalam 24 jam
- pendarahan dari hidung atau gusi
- muntah darah atau darah di tinja
- merasa lelah dan gelisah
- Akumulasi cairan
- Oliguria (produksi urine berkurang)

Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari tetapi pada umumnya 4-7 hari.

Tidak perlu menunggu semua gejala ini muncul, bila menemukan beberapa tanda segera periksakan ke dokter atau sarana kesehatan terdekat.

Simak penjelasan mengenai pertolongan pertama, penanganan, dan pencegahan DBD di halaman berikut.

Pertolongan pertama pada Demam Berdarah


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :