Mendaki gunung sejatinya ialah proses menuju pribadi yang lebih baik. Dengan mendaki gunung, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, kerabat, dan orang-orang yang ditemui di jalan.
Mendaki gunung itu melelahkan, jadi persiapkan fisik yang baik. Jangan nekat "potong kompas" agar bisa lebih cepat sampai, karena bakal sangat berbahaya. Sudah banyak korban luka sampai kehilangan nyawa akibat kenekatan ini.
Merekam lagu, membuat gambar di buku sketsa, menjajal resep masakan praktis, melatih kemampuan mendirikan tenda, atau berburu foto dan video adalah beberapa kegiatan keren yang bisa dilakukan selama pendakian di gunung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, mengukir nama di pohon atau batu bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan di media sosial.
Jujur saja, tidak ada yang peduli dengan nama-nama tersebut, namun melihat ukirannya tentu saja membuat kesal karena sangat mengganggu pemandangan alami, sama seperti sampah bungkus makanan atau minuman yang sering ditinggalkan para wisatawan pemalas.
Sungai, air terjun, atau danau yang ada di gunung memang sangat menggoda untuk diceburi. Tapi sebaiknya, tanyakan dulu kepada pengelola, apakah kita bisa beraktifitas di dalamanya, karena mungkin ada sumber mata air yang sakral atau perlu dijaga kelestariannya.
Ambilah air secukupnya dan jangan membuang limbah ke dalamnya.
Begitu juga dengan saat mendirikan tenda, kita harus lihat lingkungan di sekitar.
Banyak pendaki yang menyarankan kalau mendirikan tenda seharusnya jangan terlalu dekat dengan sumber air, dengan kekhawatirkan air bisa meluap seketika. Begitu juga dengan kekhawatiran datangnya hewan buas yang sedang ingin minum di sana.
Sama dengan penggunaan air, begitu juga dengan api. Sebaiknya buat api unggun jika benar-benar perlu, selebihnya gunakan kompor atau sumber api khusus. Padamkan setelah tak lagi digunakan, jangan sampai disalahkan saat terjadi kebakaran hutan.
Untuk masalah sampah juga sama. Bawa turun sampah usai pendakian, baik dari barang yang digunakan sendiri atau mungkin sampah yang ditemukan dalam jalur penjelajahan.
Jika belum bisa disiplin membuang sampah pada tempatnya, sebaiknya urungkan niat untuk mendaki gunung, karena gunung tidak butuh dijejak hanya untuk dirusak.
(ard)