Jangan Sepelekan 'Tanda Kecil' Serangan Jantung saat Olahraga

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jun 2021 11:21 WIB
Benarkah olahraga bisa sebabkan serangan jantung? Apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan jantung saat olahraga?
Benarkah olahraga bisa sebabkan serangan jantung? Apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan jantung saat olahraga? (Istockphoto/Tharakorn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Olahraga memang membuat tubuh jadi sehat. Namun beberapa peristiwa atlet yang jatuh tak sadarkan diri bahkan meninggal dunia dan dikaitkan dengan serangan jantung yang terjadi saat berolahraga.

Benarkah olahraga bisa sebabkan serangan jantung?

Darwin Maulana, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar mengungkapkan bahwa olahraga merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang teratur yang memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani dan secara tidak langsung dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, termasuk jantung.

"Saat seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang melebihi kemampuan jantung, terlebih belum diketahuinya kondisi kesehatan jantung saat melakukan olahraga, maka hal tersebut dapat membebani kerja jantung sehingga dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan pada jantung," ujarnya dalam pernyataan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Olahraga dapat meningkatkan permintaan darah dan oksigen ke dalam otot jantung. Pada pasien dengan penyakit jantung koroner, terdapat sumbatan aliran darah koroner yang dapat menurunkan supply darah ke dalam otot jantung. "Disini yang pada akhirnya terjadi missmatch antara supply and demand yang berujung perburukan kondisi otot jantung. Terlebih jika terjadi penyumbatan koroner yang tiba-tiba (rupture plaq) saat berolahraga sehingga menyebabkan serangan jantung."

Pembentukan penggumpalan darah yang menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner dapat terjadi secara tiba-tiba.

Hal ini dikarenakan akibat adanya faktor-faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, atau radikal bebas akibat merokok yang jika kadarnya tidak terkontrol, ditambah lagi beban jantung yang meningkat akibat aktivitas fisik dan psikis yang berlebih, dapat memicu robeknya kapsul plak kolesterol (ruptur plaque) pada pembuluh darah koroner yang mengakibatkan terjadinya pembentukan gumpalan darah yang menjadi penyebab serangan jantung.

Namun menambahkan Darwin, Andrianto, dokter ilmu ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengungkapkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan atlet bisa berdampak pada jantung.

"Penting untuk diperhatikan bahwa olahraga dengan intensitas fisik yang berat dan berlangsung lama dapat berdampak negatif terhadap jantung," ungkapnya dalam pernyataan terpisah.

Aktivitas fisik yang dilakukan atlet inilah yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan fisiologi jantung berkelanjutan dalam jangka waktu lama sehingga akan menyebabkan ukuran ruang jantung menjadi lebih besar.

"Istilahnya itu athlete heart, yaitu bentuk organ jantung atlet yang membesar keempat ruangnya akibat adaptasi terhadap latihan olahraga," katanya.

"Perubahan besar pada otot jantung bisa juga diikuti perubahan struktur jaringan kontraktil menjadi jaringan ikat yang dapat mengurangi kontraktilitas dan elastisitas otot jantung sebagai pompa dan potensial sehingga menyebabkan gangguan irama jantung,"

Tanda yang harus diwaspadai

Sama seperti gangguan jantung yang dialami orang lainnya, seringkali tanda dan masalah jantung kerap tak terasa. Tak heran penyakit ini dianggap sebagai silent killer.
Pada dasarnya tanda dan gejala yang muncul tidak langsung menyebabkan atlet pingsan, tidak sadar atau bahkan kejang. Tanda dan gejala yang muncul sering tidak diwaspadai bahkan cenderung diabaikan. Beberapa tanda dan gejala yang harus diperhatikan salah satunya adalah terjadinya nyeri dada yang intens.

"Nyeri dada ini sering muncul dan memberat saat melakukan aktivitas," ujar Andrianto.

Tanda yang harus diwaspadai

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER