Paparan konten berbau seksual pada anak bisa berdampak buruk. Menurut Ratih, konten seksual bisa menghambat pertumbuhan otak anak dan mengganggu perkembangan emosinya.
Kapasitas otak anak belum bisa mencerna video porno dengan baik sehingga mereka akan mencerna dengan emosinya. Mereka akan melihat apakah hubungan seksual menyenangkan atau tidak berdasarkan emosi yang didapat dalam video porno tersebut.
"Apalagi anak yang terpapar konten porno pada usia itu cenderung berubah pada adiksi. Biasanya kalau sudah mengarah ke fase adiksi tadi, jadinya mereka enggak mau memikirkan hal lain di luar hal itu, jadi apa-apa dihubungkan ke sana [pornografi]," kata Ratih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk hal ini, edukasi seks menjadi sangat penting. Orang tua diimbau agar tidak memarahi atau menghakimi anak. Jika anak kedapatan melakukan aktivitas seksual, maka orang tua dianjurkan untuk memberikan pendidikan tentang seksual.
"Edukasi seksual itu bukan 'ini cara berhubungan seks', bukan ya. Tapi berikan pemahaman tentang jenis kelamin, dan yang terpenting berikan pemahaman terkait relasi, bagaimana dia memperlakukan laki-laki dan perempuan," ucapnya.
Selain itu, orang tua juga bisa menjelaskan bagaimana proses pembuahan dan kelahiran dengan penjelasan ilmiah.
(mel/asr)