Mengenang Sindiran Anthony Bourdain untuk Turis Hedon di Bali

Anthony Bourdain, seorang chef dan pecinta wisata yang telah menulis buku dan menjadi pembawa acara televisi lahir pada 25 Juni 1956. Enam puluh dua tahun berikutnya ia wafat, tepatnya pada 8 Juni 2018.

Sosok Bourdain amat dikagumi di kalangan pemerhati kuliner dan wisata. Bahkan penggemarnya menetapkan 25 Juni sebagai 'Bourdain Day' demi mengenang eksistensinya.

Ada banyak buku dan tayangan yang bisa dinikmati untuk mengenal Bourdain. Salah satu karyanya yang paling terakhir ialah acara 'Anthony Bourdain Parts Unknown' yang tayang di CNN.

Dalam acara televisi tersebut, Bourdain keliling dunia mencicipi kuliner, mengenal budaya, dan menapaki sejarah dari tiap kota di negara yang ia kunjungi. Tak terkecuali Indonesia, yang tampil pada musim ke-12 episode ke-tiga tayangan itu.

Bourdain datang ke Indonesia pada Mei 2018. Sebulan kemudian ia ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Paris, Prancis.

Dan episodenya di Indonesia tayang pada September 2018, tak lama setelah Indonesia mengalami bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala di Sulawesi Tenggara.

Jakarta dan Bali menjadi dua lokasi yang disambangi Bourdain. Di Jakarta ia menikmati kuliner di Rumah Makan Surya, tempat makan Minang yang legendaris dan sudah beroperasi sejak tahun 1960.

Di sana Bourdain menyantap paru goreng, ditemani wartawan Desi Anwar dan seniman wayang Dadang. Mereka juga bercengkerama mengenai kondisi kehidupan di Indonesia yang disebut berubah lebih dinamis sejak rezim Soeharto.

Sementara di Bali, Bourdain datang dengan "misi pembuktian", mengenai Pulau Dewata yang semakin ramai turis asing sejak populer dalam film 'Eat, Pray, Love' yang dibintangi oleh Julia Roberts.

Ia merasa Bali lebih dari sekadar destinasi wisata berpesta yang hedonis, seperti anggapan banyak wisatawan mancanegara.

Baginya, Pulau Dewata itu patut dijelajahi dalam rangka menenangkan diri bagi yang sudah jenuh dengan kesibukan kota, terutama dengan banyaknya tradisi, budaya dan alam yang belum terjamah.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...