Tantangan dan Kebutuhan Pekerja Garda Depan

Advertorial | CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 00:00 WIB
Frontline worker ialah pekerja garda depan dari perusahaan atau instansi yang bertugas untuk berhubungan langsung dengan para pelanggan.
Ilustrasi : Microsoft Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia --

Frontline worker ialah pekerja garda depan dari perusahaan atau instansi yang bertugas untuk berhubungan langsung dengan para pelanggan. Peran mereka kerap dianggap biasa atau bahkan sebelah mata, karena kehadiran mereka yang begitu dekat dengan masyarakat. Bantuan mereka pun sering dianggap 'umum' karena terlalu banyak kita terima dalam aktivitas sehari-hari.

Selain tenaga kesehatan dan petugas lapangan, ada berbagai contoh pekerjaan lain yang termasuk dalam frontliner worker, seperti kasir, pelayan restoran, kurir pengantar barang, staf layanan lapangan, dan masih banyak lagi. Mereka kerap kali menjadi orang pertama yang harus mendampingi pelanggan, merespons kebutuhan pelanggan, serta mewakili merek perusahaan. Sehingga, perannya sangat krusial dalam menyukseskan keberlangsungan bisnis.

Mengutip hasil survei Frost & Sullivan yang bekerja sama dengan Microsoft pada September 2020 lalu, ada sejumlah tantangan dan kebutuhan yang harus dihadapi para frontline worker, termasuk di Indonesia. Tantangan tersebut antara lain kurang optimalnya device untuk frontline worker, yang melahirkan kendala teknis, mengganggu alur kerja, dan bahkan memperlambat atau menghentikan pekerjaan karena terdapat kesenjangan informasi.

Berangkat dari hal tersebut, pekerja garda depan menuturkan beberapa kebutuhan mereka, antara lain:

  1. 70% responden menginginkan kemampuan untuk bekerja secara kolaboratif dengan rekan satu tim.

  2. 63% responden membutuhkan keamanan yang dapat diandalkan.

  3. 61% responden membutuhkan kemampuan untuk berinteraksi dengan kolega atau manajemen secara efisien.

  4. 60% responden membutuhkan kemampuan untuk berinteraksi dengan pelanggan secara efisien.

  5. 57% responden membutuhkan kemampuan untuk melacak dan mendokumentasikan pekerjaan mereka.

Seluruh kebutuhan ini menunjukkan pentingnya teknologi bagi pekerja garda depan. Sebab, penggunaan teknologi dalam pekerjaan mereka bisa membawa berbagai manfaat dan peningkatan, seperti kualitas produk/layanan, kepuasan/keterlibatan pelanggan, inovasi, peningkatan pendapatan, dan kepuasan/keterlibatan karyawan. Peran teknologi juga diketahui dapat menyanggupkan dan memberdayakan pekerja garis depan agar pekerjaan mereka bisa berjalan lebih efektif. Diketahui, frontline worker Indonesia paling sering menggunakan email (87%) dan panggilan video (60%) untuk berkomunikasi dalam pekerjaannya.

Sayangnya, kebutuhan teknologi mereka masih sering dilupakan. Berdasarkan survei yang sama, hanya 32% responden yang setuju bahwa mereka sebagai frontline worker memiliki teknologi dan peralatan yang tepat untuk membantu produktivitas pekerjaan.

Di balik seluruh tantangan ini, terdapat solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan frontline worker, misalnya Microsoft Teams. Microsoft Teams merupakan solusi teknologi yang dapat menyatukan meeting, chat, call, kerja kolaborasi, dan otomatisasi proses bisnis dalam satu aplikasi yang sama. Teknologi ini memiliki berbagai fitur penting yang bisa dimanfaatkan secara simple untuk memudahkan pekerjaan, di antaranya:

  1. Walkie Talkie. Fitur ini memiliki kemampuan yang sama dengan walkie talkie konvensional. Didukung dengan jaringan internet, fitur Walkie Talkie dari Microsoft Teams dapat menjaga kualitas komunikasi antar kolega.

  2. Shift. Fitur ini memungkinkan frontline worker untuk mengatur jadwal kerja dengan mudah, membuat sistem absensi yang efisien, serta mengecek kehadiran satu sama lain dari mana saja. Para pekerja juga dapat melakukan pertukaran jadwal atau mengajukan cuti melalui fitur ini, sehingga mengurangi mobilitas mereka yang tergolong tinggi. Nantinya, para manager dapat secara real time melakukan proses approval, sehingga kolaborasi tim dapat berjalan lebih efektif.

  3. Tasks. Fitur ini membantu proses koordinasi tugas untuk tim di lapangan serta membantu memonitor progres kerja, sehingga pekerja garis depan bisa melakukan multi-tasking secara lebih efektif dan efisien.

Melalui Microsoft Teams, frontline worker bisa mentransformasikan lokasi kerja mereka yang tersebar di berbagai area ke dalam satu hub dengan simple dan mudah. Teknologi ini juga akan membantu komunikasi serta kolaborasi kerja yang lebih baik. Apalagi bagi para pekerja garis depan yang pada masa pandemi ini masih harus terus bekerja di lapangan demi melayani masyarakat, menjaga kelangsungan bisnis, dan mendorong perputaran ekonomi.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Microsoft Teams bagi Frontline Worker, Anda bisa klik di sini. Anda juga bisa membaca serta mengunduh infobrief Microsoft mengenai Perspektif Tenaga Kerja Garis Depan Indonesia pada tautan ini.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER