Pada usia pertengahan 30 hingga 40 awal, perempuan mengalami perubahan secara fisik. Ada perubahan siklus haid, dan ovarium yang memproduksi lebih sedikit estrogen. Akibatnya, jaringan vagina menjadi lebih tipis dan kering. Momen ini biasa disebut perimenopause.
Kemudian saat menopause, estrogen makin menipis dan lubrikan alami vagina juga semakin sedikit.
Tak hanya soal kondisi fisik, kondisi psikis perempuan pun menentukan lubrikasi. Seksolog Barbara Winter mengungkapkan perempuan bisa kesulitan 'basah' karena dirinya tak sepenuhnya hadir di ranjang.
"Perempuan perlu 'memindahkan gir' sehingga menyediakan ruang seksual terbuka," jelasnya.
Beban pekerjaan, rasa insecure kondisi tubuh, masalah keuangan atau rumah tangga bisa mengganggu sesi bercinta. Daripada menjadikan seks sebagai pengalihan stres, lebih baik redakan stres terlebih dahulu sehingga lubrikasi bisa maksimal.
Kebiasaan merokok juga bisa mengacaukan kehidupan 'ranjang' Anda. Ahli ginekologi Monica Grover menjelaskan, perokok memiliki tingkat menopause dini yang lebih tinggi daripada nonperokok.
![]() |
Dalam sebuah studi pada 2015 di Korea, perokok mencapai menopause lebih awal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh senyawa alkaloid, seperti nikotin pada rokok, mencegah produksi estrogen.
Saat vagina susah basah, mungkin Anda perlu mengecek periode haid. Lubrikasi berhubungan dengan siklus haid. Setelah ovulasi dan sebelum haid, vagina akan cenderung kering.
"Tingkat estrogen dan progesteron rendah saat Anda mulai haid dan akibatnya, kekeringan pada vagina terjadi," kata ahli kesehatan perempuan, Jennifer Wider.
(els/asr)