Susu jadi salah satu sumber asupan penting di tengah pandemi. Konsumsi susu bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Sistem imun yang kuat membutuhkan asupan vitamin D. Beberapa penelitian menemukan, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan tingkat risiko infeksi yang lebih tinggi.
Vitamin D umumnya didapat melalui paparan sinar matahari. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan vitamin D dari asupan susu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Susu ini perfect food karena ada vitamin D, dan untuk penyerapan ada kandungan lemaknya," ujar ahli gizi, Emilia E Achmadi, dalam sebuah wawancara.
Emilia mengatakan, konsumsi satu hingga dua gelas susu per hari sudah cukup.
Mengutip Medical News Today, susu juga merupakan sumber protein yang sehat. Protein salah satunya dibutuhkan untuk produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam pembentukan antibodi.
Untuk menghasilkan sel darah putih dalam jumlah besar, seseorang perlu memastikan jumlah protein yang cukup, termasuk dalam makanan setiap hari. Hal ini akan membantu membangun pertahanan ekstra yang dibutuhkan saat terjadi infeksi.
Pada dasarnya, semua susu memiliki khasiat dan kandungan gizi yang sama. Namun, ada jenis susu tertentu yang baiknya dihindari.
Emilia mengatakan, susu yang baik adalah susu yang minim proses pengolahan. Sebut saja susu segar dan susu pasteurisasi.
Sayangnya, baik susu segar dan susu pasteurisasi memiliki kekurangan, yakni harus disimpan di dalam suhu 4 derajat Celcius. Salah cara penyimpanan justru akan memicu bakteri.
Namun, Anda tak perlu khawatir. Anda masih disarankan untuk meminum susu UHT. "Jika tidak memungkinkan susu segar, susu UHT juga bisa," ujar Emilia.
Lalu, ada pula susu bubuk. Susu satu ini mengalami proses pengolahan dan fortifikasi atau penambahan nutrisi, khususnya pada susu balitan.
Di luar keempat jenis susu di atas, Emilia tak menyarankan Anda untuk meminum susu kental manis. Alih-alih bermanfaat, susu ini justru bakal berdampak buruk.
(asr)