Perbedaan Tingkat Keparahan Covid-19, dari OTG hingga Kritis

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jul 2021 16:30 WIB
Di dunia medis, klasifikasi pasien Covid-19 terbagi menjadi lima tingkat keparahan dari tanpa gejala hingga kritis. Apa saja perbedaannya?
Di dunia medis, klasifikasi pasien Covid-19 terbagi menjadi lima tingkat keparahan dari tanpa gejala hingga kritis. Apa saja perbedaannya? (iStockphoto/MrJub)

3. Pasien Covid-19 derajat keparahan sedang

Heidy menjelaskan, pada derajat sedang pasien dibedakan berdasarkan usia.

Pada usia dewasa atau remaja, biasanya terdapat tanpa klinis pneumonia berat, batuk berdahak atau batuk kering, sesak napas, dan napas cepat lebih dari 24 kali dalam satu menit.

Sementara pada anak-anak, biasanya terjadi pneumonia ringan, batuk, napas cepat, dan sesak napas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada anak usia kurang dari dua bulan, kriteria napas cepat yakni bernapas lebih dari 60 kali per menit. Usia 2-11 bulan bernapas lebih dari 50 kali per menit, dan usia 1-5 tahun bernapas lebih banyak dari 40 kali per menit.

Jika pada tahap ini terdapat gejala sesak napas, derajat keparahan bisa berkembang menjadi berat. Oleh karenanya, segera cari bantuan dari layanan kesehatan dan tenaga ahli agar mendapat penanganan lebih lanjut.

4. Pasien Covid-19 derajat keparahan berat

Mirip seperti pada pasien Covid-19 dengan derajat keparahan sedang, kriteria ini juga dibedakan berdasarkan usia.

Pada remaja atau dewasa, terjadi pneumonia, napas lebih dari 30 kali per menit, terjadi distres pernapasan berat, dan saturasi oksigen kurang dari 93 persen.

Sementara pada anak terjadi tanda klinis pneumonia disertai salah satu dari gejala lain seperti terjadi warna biru di bibir, saturasi kurang dari 93 persen, distres pernapasan berat.

Lalu pada bayi dengan Covid-19 bergejala berat ditandai dengan tidak mampu minum atau menyusu ASI, penurunan kesadaran, kejang, penarikan napas cepat dengan tarikan dinding dada.

Dalam tahap ini, pasien Covid-19 perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Oleh karenanya, jika mengalami gejala demikian segera cari bantuan agar ditangani lebih lanjut dan mendapat perawatan.

5. Pasien Covid-19 derajat keparahan kritis

Pada pasien Covid-19 kritis terjadi gejala Covid-19 seperti pada pasien bergejala sedang atau berat, disertai dengan acute respiratory distress syndrome (ARDS) di seluruh paru.

"Pada foto rontgen, maka paru-parunya putih semua," kata Heidy.

Pasien kritis juga biasanya sudah mendalami sepsis atau peradangan ekstrim karena kadar virus SARS-CoV-2 terlalu banyak di dalam tubuh. Pada tahap ini, pasien Covid-19 biasanya sudah dalam perawatan intensif di rumah sakit.

(mel/agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER