Bolehkah Makan Jeroan saat Hamil?

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 15:12 WIB
Jeroan menjadi salah satu makanan yang disukai dan diidamkan sejumlah kalangan, termasuk ibu hamil. Namun, bolehkah makan jeroan saat hamil?
Jeroan menjadi salah satu makanan yang disukai dan diidamkan sejumlah kalangan, termasuk ibu hamil. Namun, bolehkah makan jeroan saat hamil? (iStockphoto/batuhan toker)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jeroan menjadi salah satu makanan yang disukai dan diidamkan sejumlah kalangan, termasuk ibu hamil. Namun, bolehkah makan jeroan saat hamil?

Nikmatnya jeroan dalam balutan kuah bakso memang menggiurkan. Jeroan juga bisa berpadu dengan santan dan rempah khas minang yang gurih-gurih pedas. Campuran jeroan kuah santan dengan nasi putih hangat memang menggugah selera.

Ibu hamil membutuhkan asupan makanan yang sehat dan bergizi demi kesehatannya dan sang jabang bayi. Namun, jeroan bukanlah salah satunya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ibu tidak disarankan makan jeroan saat hamil. Mengapa?

Dokter spesialis gizi Samuel Oetoro mengatakan, umumnya jeroan merupakan makanan tinggi lemak. Jeroan juga tinggi akan kandungan kolesterol dan purin yang bisa meningkatkan asam urat.

"Hati-hati jeroan itu tinggi kolesterol, tinggi purin yang meningkatkan asam urat. Nanti ibu hamil kolesterolnya tinggi, asam urat naik, bisa berbahaya pada kehamilan," kata Samuel, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (6/7).

Selain itu, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Omni Hospital Pulomas Jakarta, Caroline Tirtajasa, mengatakan jeroan bukanlah makanan sehat yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil.

"Kalau kebanyakan jeroan nanti bisa meningkatkan risiko hipertensi dalam kehamilan. Ujung-ujungnya nanti preeklamsia kalau kebanyakan makan jeroan," kata Caroline.

Karena tinggi akan kolesterol, makan jeroan saat hamil juga bisa membahayakan kandungannya. Makan jeroan meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil yang mengganggu kandungan serta persalinan.

Hipertensi di masa kehamilan bisa berujung pada komplikasi dan menyebabkan kondisi preeklamsia. Akibatnya tekanan darah meningkat, serta ada kandungan protein dalam urin.

Preeklamsia yang tidak ditangani bisa menyerang pertumbuhan janin dan mengakibatkan berbagai masalah pada masa kehamilan dan persalinan. Kemungkinan bayi lahir prematur akan lebih tinggi.

Namun baik Caroline maupun Samuel tidak melarang konsumsi jeroan pada ibu hamil. Jeroan bisa sesekali dikonsumsi, misalnya sebulan sekali jika memang benar-benar ingin.

"Intinya, ketika ibu makan sehat, maka kondisi bayi akan sehat. Kalau pengen banget makan jeroan, ya silahkan sedikit saja jangan kontinu setiap hari," tutur Caroline.

(mel/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER