Jakarta, CNN Indonesia --
Niagara di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada merupakan air terjun terpopuler di dunia. Sementara Victoria di Afrika Selatan merupakan air terjun terbesar di dunia. Meski demikian, air terjun Iguazu yang berada di Argentina, tetap memancarkan pesonanya.
Secara sederhana, begini penjelasannya: tinggi Niagara lebih pendek dari Iguazu, sementara tinggi Iguazu lebih pendek dari Victoria. Namun, Iguazu lebih lebar dari Victoria. Tebing airnya pun lebih banyak Iguazu dibanding Victoria.
Kemegahan air terjun Iguazu diakui oleh istri President Amerika Serikat ke-32 Franklin D. Roosevelt, Eleanor Roosevelt, yang kala itu berkunjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oh, Niagara-ku yang malang," begitu ucap Eleanor saat menatap kemegahan Iguazu.
Berbicara mengenai air terjun Iguazu berarti harus memulainya dengan sejarah Taman Nasional Iguazu.
Uniknya, taman Nasional Iguazu terdiri dari dua taman nasional, satu di Foz de Iguazu (Brasil) dan yang lainnya di Puerto Iguazu (Argentina).
Argentina memasukkan nama Puerto Iguazu sebagai taman nasional pada tahun 1934, sementara Brasil pada tahun 1939.
Taman Nasional Iguazu lalu mendapat predikat Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1984.
Taman nasional ini memiliki luas 252.982 hektare, 67.720 di sisi Argentina dan 185.262 di sisi Brasil. Dan air terjun Iguazu merupakan daya tarik utama kawasan ini.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
 Air terjun Iguazu terlihat dari ketinggian. (iStockphoto/NidoHuebl) |
Asal usul nama air terjun Iguazu berasal dari masyarakat adat Mbyá-Guaraní, yang dalam terjemahan ke dalam bahasa Spanyol bermakna 'agua grande' atau 'air besar.
Orang pertama yang menemukan air terjun Iguazu adalah seorang penjelajah Spanyol bernama Alvar Nuñez Cabeza de Vaca, yang selama perjalanan dari Asunción - tempat yang sekarang kita kenal sebagai Paraguay - menjumpai air terjun besar yang ia sebut 'Saltos del Santa Mary'.
Kawasan di sekitar air terjun juga sempat dijadikan pemukiman penyebar agama Katolik, hingga pada tahun 1768 mereka meninggalkan tempat tersebut.
Lahan yang kosong lalu dibeli politikus dan pengusaha Argentina, namun tak lama dijual kembali karena ia merasa kalau kawasan itu "hanya hutan dan air terjun".
Tanah yang menganggur lalu dibeli oleh pengusaha lain pada tahun 1907 dan membukanya sebagai tempat wisata, dilengkapi dengan hotel dan restoran.
Baru pada tahun 1934 pemerintah Argentina - yang diikuti oleh pemerintah Brasil - mengakuisisi kawasan hijau tersebut menjadi milik negara.
Pengelolaan oleh negara berarti melarang segala kegiatan perambahan hutan ilegal. Semuanya harus berizin dan bertujuan untuk kelestarian alam plus wisata berkelangsungan.
Sisi Argetina dan Brasil
Lokasi air terjun Iguazu di Argentina berada di Puerto Iguazu. Sementara di Brasil berada di Foz de Iguazu. Kedua kota sangat dekat satu sama lain, hanya berjarak sekitar 16 kilometer.
Tersedia penerbangan dari kota-kota besar menuju air terjun Iguazu. Baik dari Buenos Aires dan Rio de Janeiro terdapat penerbangan dengan durasi dua jam.
Sisi Iguazu di Argentina lebih besar dibandingkan di Brasil. Tersedia pula enam rute wisata di sini.
 Kapal pesiar menuju kucuran air terjun Iguazu di sisi Argentina. (iStockphoto/agustavop) |
Salah satu rute wisata yang paling populer tentu saja Devil's Throat, di mana turis diajak naik kereta menembus hutan hujan selama 30 menit lalu dilanjutkan trekking singkat sebelum akhirnya menatap percikan Iguazu yang megah dari dekat melalui dek observasi.
Sepertinya namanya, Devil's Throat alias Tenggorok Setan, memang terlihat menakutnya. Airnya mengalir sangat deras, disertai dengan bunyi dentuman. Pengunjung sudah pasti berbasah-basahan di sini.
Turis juga bisa naik kapal pesiar yang berlayar mendekati kucuran Iguazu, di mana wisatawan bakal berbasah-basahan dengan seru.
Sementara itu, rute wisata di Iguazu Brasil hanya satu. Wisatawan juga bisa naik helikopter wisata untuk menikmatinya dari ketinggian.
Waktu terbaik ke Iguazu
Air terjun Iguazu, baik dari sisi Argentia atau Brasil, paling pas dipandangi saat musim hujan, karena kucuran airnya bakal lebih deras.
Situs Iguazu Falls menulis kalau bulan Januari, Juni, Oktober, dan Desember bakal lebih sering hujan di sini, sehingga semakin ramai turis.
Sementara itu, bulan Mei sampai Juli menjadi masa paling teduh untuk menikmatinya.
Selain menyiapkan pakaian ganti atau penangkal air, pengunjung juga dilarang keras berenang dan memberi makan serta menyetuh hewan liar yang ditemui di taman nasional.
[Gambas:Instagram]
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.