Jakarta, CNN Indonesia --
Batagaika ialah kawah terbesar di Siberia, Rusia. Kawah ini juga mendapat sebutan sebagai "pintu ke dunia lain" hingga "pintu neraka".
Kawah Batagaika pertama kali terbentuk akibat penebangan hutan masif yang dilakukan sebuah perusahaan di kawasan tersebut pada tahun 1960-an. Sebutan "pintu neraka" rasanya tak berlebihan, mengingat kerusakan lingkungan yang terjadi di sini.
Hilangnya pepohonan membuat lapisan es di tanahnya mulai mencair selama musim panas, menyebabkan likuifaksi yang hampir terjadi setiap hari dalam durasi yang cepat, seakan segala yang ada di atasnya tersedot ke dalam perut Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena likuifaksi di Indonesia pernah terjadi saat gempa Palu pada 28 September 2018.
Hilangnya kekuatan tanah melahirkan fenomena yang disebut "pohon mabuk", alias ketidakmampuan pohon untuk tumbuh lurus.
Jadi, semakin hangat suhu di daerah tersebut, tanah juga semakin lembek.
Area likuifaksi di Batagaika terus meluas, sehingga kawasan tersebut kini mirip kawah namun bukan tipe yang indah dan bisa dijadikan objek wisata.
Kawah Batagaika menjadi salah satu tragedi kerusakan lingkungan terdahsyat di dunia yang disebabkan manusia, mirip seperti kasus lumpur Lapindo.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Mengutip Atlas Obscura, kawah Batagaika terus "tumbuh" sekitar 9 meter sampai 30 meter selama sepuluh tahun terakhir.
Saat ini panjangnya 9,6 kilometer dan kedalamannya sekitar 85 meter.
Para ilmuwan percaya lapisan sedimen di kawah bisa mengungkapkan hingga 200 ribu tahun sejarah Bumi.
Dua bukti yang menunjukkan keberadaan hutan purba yang lebat telah ditemukan di sisi kawah, satu bukti menunjukkan bahwa daerah itu awalnya ialah padang rumput nan luas.
Bangkai mamut, lembu kesturi, dan kuda berusia 4.400 tahun juga telah ditemukan seiring mencairnya lapisan es.
Orang-orang Yakutian setempat, yang memberinya julukan "pintu ke dunia lain", menghindari berkegiatan di sekitar kawah, tetapi para ilmuwan sangat ingin mempelajarinya.
Para ilmuwan mengatakan kalau kawah Batagaika tidak mengandung hal mistis yang perlu dikhawatirkan, karena secara ilmiah hanya merupakan kekosongan besar yang terbentuk ketika lapisan es dengan cepat mencair.
Namun yang perlu ditakutkan ialah soal pengaruh "tumbuhnya" kawah dan kelestarian alam yang ada di sekitarnya.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.