Batagaika, 'Pintu Neraka' yang Kian Menganga di Siberia

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 20:30 WIB
Kawah Batagaika di Siberia dilihat dari ketinggian. (earthobservatory.nasa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Batagaika ialah kawah terbesar di Siberia, Rusia. Kawah ini juga mendapat sebutan sebagai "pintu ke dunia lain" hingga "pintu neraka".

Kawah Batagaika pertama kali terbentuk akibat penebangan hutan masif yang dilakukan sebuah perusahaan di kawasan tersebut pada tahun 1960-an. Sebutan "pintu neraka" rasanya tak berlebihan, mengingat kerusakan lingkungan yang terjadi di sini.

Hilangnya pepohonan membuat lapisan es di tanahnya mulai mencair selama musim panas, menyebabkan likuifaksi yang hampir terjadi setiap hari dalam durasi yang cepat, seakan segala yang ada di atasnya tersedot ke dalam perut Bumi.

Fenomena likuifaksi di Indonesia pernah terjadi saat gempa Palu pada 28 September 2018.

Hilangnya kekuatan tanah melahirkan fenomena yang disebut "pohon mabuk", alias ketidakmampuan pohon untuk tumbuh lurus.

Jadi, semakin hangat suhu di daerah tersebut, tanah juga semakin lembek.

Area likuifaksi di Batagaika terus meluas, sehingga kawasan tersebut kini mirip kawah namun bukan tipe yang indah dan bisa dijadikan objek wisata.

Kawah Batagaika menjadi salah satu tragedi kerusakan lingkungan terdahsyat di dunia yang disebabkan manusia, mirip seperti kasus lumpur Lapindo.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

Batagaika, 'Pintu Neraka' yang Kian Menganga di Siberia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :