Berpuasa menjadi salah satu ibadah sunah yang bisa dijalankan umat Muslim jelang Iduladha. Salah satu puasa yang bisa dijalankan adalah puasa Dzulhijjah.
Puasa Dulhijjah menjadi salah satu puasa sunah jelang Iduladha, selain puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Puasa sunah ini dapat dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yang merupakan hari istimewa.
"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu daripada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari [pertama] Dzulhijjah," bunyi Hadis Riwayat (HR) Imam Bukhari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bertepatan dengan hari istimewa tersebut, puasa Dzulhijjah dilakukan pada tujuh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tanggal 1-7 Dzulhijjah jatuh pada 11-17 Mei 2021.
Ada keutamaan dari amalan dan ibadah yang dilakukan di sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini. Keutamaan itu adalah mendapatkan pahala yang setara dengan orang mati syahid.
"Apakah jihad juga tidak sebanding dengan beramal pada sepuluh hari tersebut? Rasulullah menjawab, 'Tidak, kecuali ia mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah [mati syahid]'," bunyi HR Ibnu Majah.
Tak hanya itu, keutamaan lain dari puasa Dzulhijjah adalah dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan, dijauhkan dari sifat munafik, dipenuhi rasa cinta kasih, serta dijaukan dari kesusahan.
Sama seperti puasa lainnya, puasa Dzulhijjah dimulai dengan niat, lalu menahan diri dari lapar, hawa nafsu, dan segala hal yang membatalkan puasa sejak matahari terbit hingga tenggelam.
Adapun niat puasa Dzulhijjah adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya:
"Saya berniat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala."