Semangat belajar para siswa SMA Unggulan CT Arsa tidak surut meski dalam suasana pandemi. Siswa-siswi SMA Unggulan CT Arsa ini mayoritas berasal dari kalangan tidak mampu namun berprestasi.
Sekolah gratis yang dibangun Chairul Tanjung dan sang istri, Anita Tanjung, menerapkan sistem ketat dan disiplin. Ada ratusan lebih anak-anak murid CT Arsa Foundation yang sampai saat ini sudah menikmati akses pendidikan berkualitas tanpa dipungut biaya.
Sebagian dari perwakilan siswanya menyampaikan kesan dan pesan tersendiri karena sangat terbantu dengan kesempatan sekolah gratis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang siswi SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Vika Linggar asal Grobogan, Jawa Tengah, adalah salah satu siswa dengan latar belakang keluarga kurang mampu.
Ayah Vika bekerja sebagai buruh tani dan ibunya guru ngaji madrasah. Keluarga Vika cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan harian, terlebih biaya pendidikan.
"Ayah seringkali harus berutang hanya untuk membeli kebutuhan harian karena keluarga kami tidak pernah tersentuh bantuan apa pun dari pemerintah," aku Vika, Senin (12/7).
Alih-alih menyerah, Vika menanggap kesulitannya itu sebagai cambuk semangat untuk terus menjadi anak berprestasi dan memperoleh beasiswa.
"Terlebih di kondisi pandemi harus memiliki HP untuk belajar daring. Karena waktu itu saya belum punya, alhamdulillah karena menang kompetisi saya bisa membeli HP," ujar Vika sambil menahan air mata.
Selain Vika, ada juga Gempar Kunto yang berasal dari Ngawi dan saat ini menjadi salah satu siswa CT Arsa Foundation Sukoharjo.
Di luar jam sekolah, Gempar selalu membantu sang ayah memilih barang-barang rongsokan yang sekiranya bisa dijual supaya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya bersyukur bisa diterima sekolah di SMA Unggulan CT Arsa Foundation. Saya berjanji belajar sungguh-sungguh agar bisa menjadi guru dan membantu kedua orang tua," ungkap Gempar.
Kedua kisah dari Vika dan Gempar ini hanya sebagian kecil dari ribuan siswa SMA Unggulan CT ARSA Foundation lainnya. Perjuangan hidup yang sulit, membantu perekonomian keluarga yang sangat memprihatinkan, adalah bukti kisah nyata yang mereka alami.
Pada kesempatan sama, Ketua CT Arsa Foundation Anita Ratnasari Tanjung turut berpesan supaya anak didik SMA CT Arsa terus belajar giat demi meraih kesuksesan dan cita-cita setinggi-tingginya.
"Kesuksesan tidak mudah harus ada perjuangan yang keras, sudah ada contohnya Pak Chairul Tanjung. Beliau bisa sukses karena perjuangannya luar biasa semenjak kecil," ujar Anita saat pembukaan tahun ajaran baru SMA Unggulan CT Arsa.
Hal ini sejalan dengan visi CT Arsa yaitu memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas.
"Saya yakin kalian bisa sukses dan jadi penerus bangsa, kebanggaan keluarga, masyarakat sekitar, serta tanah air," tambahnya.
Diketahui, selain berfokus pada pendidikan, CT Arsa Foundation juga memfasilitasi layanan lainnya yang sudah banyak tersebar dari Sabang hingga Merauke.
(avd/fef)