"Infeksi pencernaan karena makanan menyebabkan aktivasi sistem kekebalan dan pelepasan mediator inflamasi dan sitokin yang dapat langsung bekerja pada usus dan merangsang diare," kata Kayal.
Sementara itu, diare - terutama kasus yang buruk - dapat menyebabkan dehidrasi jika Anda tidak mengonsumsi cairan seperti air dan sup.
Segera temui dokter jika turut disertai demam, diare berdarah, sakit perut parah atau urin berwarna gelap atau pusing saat berdiri, yang menjadi dua gejala dehidrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika mulas di tengah malam adalah hal baru, pertimbangkan obat resep yang baru saja Anda minum.
Kayal menambahkan bahwa obat-obatan seperti antibiotik, NSAID (seperti ibuprofen), obat kemoterapi, dan obat-obatan yang mengandung magnesium (seperti antasida) mungkin menjadi penyebabnya.
Antibiotik, misalnya, dapat mengubah keseimbangan bakteri usus, yang menyebabkan diare. Sebelum minum obat anti-diare, coba konsultasikan dengan dokter.
Hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif) dan tumor neuroendokrin adalah dua kondisi tambahan yang harus diwaspadai jika Anda mengalami mulas di malam hari, kata Kayal.
Menurut Mayo Clinic, tumor neuroendokrin (NET) adalah tumor kanker yang dapat terjadi di mana saja di tubuh, termasuk di sistem pencernaan seperti usus kecil, rektum, dan pankreas.
"Kondisi ini menyebabkan peningkatan pergerakan usus secara umum dengan bekerja pada reseptor usus yang berbeda atau dengan merusak lapisan usus," kata Kayal.
Selain diare, Anda mungkin juga mengalami penurunan berat badan dan kelelahan yang tidak disengaja. Bicaralah dengan dokter yang dapat melakukan tes untuk menyingkirkan IBD atau penyakit lain yang memengaruhi sistem pencernaan Anda.
Terlepas dari semua penyebab itu, Kayal menambahkan bahwa buang air besar di malam hari sesekali sebenarnya bukan masalah. Namun, jika menjadi kronis dan teratur, di mana Anda terbangun dan secara fisik dipaksa buang air besar maka ini butuh perhatian dari dokter.
(agn)