Jakarta, CNN Indonesia --
Indonesia tercatat memiliki 264 bangunan mercusuar di penjuru daerahnya. Sebagian besar merupakan peninggalan Belanda saat zaman penjajahan, yang tentu saja fungsinya untuk keluar masuk kapal perdagangan.
Ratusan mercusuar yang ada di pelosok Tanah Air dijaga oleh 491 petugas, mengutip data dari Kementerian Perhubungan. Sebagai bentuk terima kasih atas jasa mereka, maka sejak tahun 2015 dirayakan Hari Menara Suar setiap 22 September.
Karena fondasinya yang curam, sebaiknya datang bersama pemandu wisata jika ingin mengeksplorasi bangunan mercusuar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tujuh mercusuar bersejarah di Indonesia yang bisa dikunjungi untuk wisata:
1. Mercusuar Pantai Baron
Berada di tepi Pantai Baron, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogykarta, mercusuar ini terbilang baru karena beroperasi sejak tahun 2014.
Wisatawan bisa naik ke puncak mercusuar setinggi 40 meter ini untuk berfoto atau sekadar menikmati pemandangan alam di sekitarnya, seperti Pantai Indrayanti dan Pantai Kukup.
2. Mercusuar Cikoneng
Di Anyer, Provinsi Banten, juga ada mercusuar bersejarah yang bisa dikunjungi, tepatnya di Desa Cikoneng.
Dibangun pada tahun 1885, mercusuar setinggi 75,5 meter ini juga merupakan saksi bisu pembangunan ruas jalan Anyer sampai Panarukan.
[Gambas:Instagram]
3. Mercusuar Pulau Lengkuas
Mercusuar berwarna putih setinggi 52 meter ini telah dibangun sejak tahun 1882 oleh Belanda di Pulau Lengkuas, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Bangunan menjulang yang dikelilingi lautan berwarna biru jernih pasti membuat mata menjadi lebih segar.
Wisatawan bisa mengunjungi mercusuar atau memancing di sekitar perairannya.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
4. Mercusuar Willem Toren III
Berada di barat laut Pulau Sumatra dan barat laut Pulau Weh, ada Pulau Brueh dengan mercusuar Willem Toren III yang sudah dibangun sejak tahun 1875.
Menjulang setinggi 85 meter, mercusuar yang terletak di Desa Meulingge ini merupakan salah satu fasilitas untuk pelabuhan transit di Selat Malaka yang berbatasan dengan Malaysia, Thailand dan India.
Saat naik ke puncaknya, akan terlihat pemandangan yang amat indah. Selain lautan lepas, wisatawan juga bisa melihat barisan bukit yang tertutup hutan lebat.
Terdapat juga reruntuhan bangunan Belanda yang masih tersisa.
[Gambas:Instagram]
5. Mercusuar Pulau Biawak
Seperti namanya, pulau yang berada di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat ini dihuni oleh kawanan biawak.
Ada banyak operator wisata yang menggelar open trip ke Pulau Biawak. Sesampainya di sana, wisatawan bisa mengunjungi mercusuar setinggi 62 meter yang telah didirikan Belanda sejak tahun 1872, snorkeling, memancing, atau trekking di hutan bakaunya.
6. Mercusuar Pulau Sebira
Berada di Kepulauan Seribu, ada mercusuar tua yang telah bediri sejak tahun 1869 di Pulau Sebira.
Belanda membangun mercusuar ini untuk memandu kapal dari Belanda masuk ke Batavia (Jakarta) pada zaman penjajahan.
Snorkeling atau memancing sangat bisa dilakukan di pulau "terjauh" di gugusan Kepulauan Seribu ini.
7. Mercusuar Tanjung Kalian
Masih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ada juga mercusuar yang disebut tertua di Indonesia, yang dibangun oleh Belanda sejak tahun 1862.
Terdapat tugu penghormatan kepada korban pembantaian massal oleh tentara Jepang yang terjadi pada tahun 1942 di sini.
Dari puncak mercusuar, wisatawan bisa menikmati pemandangan Gunung Menumbing.
[Gambas:Instagram]
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.