Cara Bedakan Oxymeter Asli dan Palsu

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jul 2021 12:40 WIB
Waspadi peredaran oximeter palsu. (iStockphoto/juanrvelasco)
Jakarta, CNN Indonesia --

Oximeter jadi salah satu benda yang wajib dimiliki pasien covid-19 selama isolasi mandiri (isoman). Oximeter digunakan untuk mengecek saturasi oksigen dalam darah. Pantauan saturasi oksigen sangat penting mengingat kadar oksigen rendah kerap tidak menimbulkan gejala atau disebut happy hypoxia pada penderita covid-19.

Anda yang sudah memiliki oxymeter mungkin tidak bisa langsung merasa tenang. Pasalnya ada saja pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen dan membuat produk palsu. Dari berbagai sumber, ada beberapa cara untuk mengecek apakah oximeter yang Anda miliki asli atau palsu.

1. Gunakan untuk mengukur

Oximeter biasanya praktis digunakan hanya dengan memasukkan jari pada alat berukuran mini. Coba ukur saturasi oksigen Anda. Jika oxymeter memberikan informasi berupa grafik, berarti alat ini asli.

Oximeter palsu hanya menunjukkan angka kadar oksigen tanpa grafik. Sebaiknya ulangi hingga 3 kali pengukuran untuk melihat keaslian alat.

2. Mengikat jari dengan benang atau karet

Sebelum menggunakan oximeter, coba ikat jari dengan benang atau karet gelang. Buat ikatan agak kencang sehingga aliran darah ke jari melambat. Oximeter asli akan menunjukkan angka yang terus menurun. Sedangkan oxymeter palsu akan menunjukkan angka tetap atau bertambah.

3. Memasukkan pensil

Sempat viral di media sosial, ada orang yang memasukkan pensil ke oximeter. Anda pun bisa mencobanya untuk mengecek keaslian oximeter. Oximeter palsu bakal memberikan hasil atau angka saturasi oksigen. Sedangkan oxymeter asli tidak akan memberikan hasil sama sekali.

4. Cek sertifikasi

Harga selalu jadi pertimbangan utama menyoal oximeter. Namun sebenarnya salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah sertifikasinya. Alat yang bisa dipercaya keaslian dan efektivitasnya akan memperoleh sertifikasi dari FDA (Food and Drug Administration), RoHS (Restriction of Hazardous Substances Directive 2002/95/EC) dan CE (Conformité Européenne).

Klik artikel lengkapnya di sini.

(els/sur)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK