3 Solusi Menyusui Buat Ibu Positif Covid-19
Kondisi terkonfirmasi positif Covid-19 bukan berarti ibu tidak bisa menyusui buah hati. Riset membuktikan Covid-19 tidak ditularkan lewat plasenta maupun ASI.
Dokter spesialis kandungan RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Boy Abidin mengatakan ASI tetap bisa diberikan ke bayi.
"ASI tetap makanan terbaik.Cuma ada yang bisa langsung (direct breatfeeding) ada pula yang diperah dulu (pumping)," kata Boy dalam sesi Instagram Live bersama HaiBunda, Selasa (27/7).
Boy membagikan tiga solusi terkait pemberian ASI menurut gejala yang dialami ibu. Berikut tiga solusi menyusui untuk ibu positif Covid-19.
Ibu OTG dan gejala ringan
Ibu yang positif Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala (orang tanpa gejala atau OTG) bisa menyusui langsung. Boy berkata gejala ringan biasanya meliputi demam ringan (sekitar 37,5 derajat Celcius), batuk ringan, pilek, seperti flu biasa.
"Ibu harus menyusui sambil pakai masker, puting dibersihkan dulu, cuci tangan," imbuhnya.
Ibu dengan gejala sedang
Gejala sedang biasanya jika ibu mengalami demam cukup tinggi (38,5 derajat Celcius ke atas), badan pegal-pegal, batuk berat, sedikit sesak atau mulai ada masalah pernapasan.
"Kalau ibunya gejala sedang, ini ASI bisa diperah lalu diberikan pada bayi. Pemberian ASI bukan oleh ibu tapi keluarga atau kerabat yang negatif Covid-19," jelas Boy.
Ibu dengan gejala berat
Kondisi pasien dengan gejala berat, kritis, sangat tidak memungkinkan untuk memberikan ASI. Di sini kondisi ibu sudah sangat drop, saturasi sangat turun bahkan untuk berkomunikasi pun sulit.
"Apalagi ibu yang di ICU jelas tidak bisa kontak dengan bayi, ASI tidak bisa diberikan sehingga digantikan susu formula. Kalau ASI keluar [karena payudara penuh], tetap perlu dipompa tetapi dibuang. Ada obat-obatan yang kontradiktif [atau mempengaruhi] ASI," katanya.
Akan tetapi, ada pula orang tua yang belum tega memberikan susu formula karena bayi masih terlalu kecil.
Oleh karenanya, tak ada salahnya mencarikan donor ASI atau ASI dari ibu lain yang juga sedang masa menyusui. Anak akan tetap terpenuhi kebutuhannya sekaligus memiliki saudara sepersusuan.
(els/agn)