Jakarta, CNN Indonesia --
UNESCO telah menetapkan kota-kota tempat pemandian kuno yang melahirkan budaya spa di Eropa masuk dalam Daftar Situs Warisan Dunia pada tahun ini.
Kota-kota spa di Eropa yang berbagi predikat bergengsi tersebut ialah; Baden bei Wien di Austria; Spa di Belgia; Karlovy Vary, Frantiskovy Lazne dan Marianske Lazne di Republik Ceko; Vichy di Prancis; Baden-Baden dan Bad Kissingen di Jerman; Montecatini Terme di Italia; dan Bath di Inggris.
Sekelompok kota spa di Eropa ini ditambahkan ke daftar Warisan Dunia atas dasar "sejarah luar biasa terhadap fenomena spa Eropa" dari abad ke-18 hingga 1930-an, kata UNESCO dalam sidang komite yang berlangsung di Fuzhou, China, pada Sabtu (24/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komite Warisan Dunia, yang bertemu di China dalam sesi tahunannya untuk meninjau daftar situs warisan dunia, juga mengatakan kelompok kota-kota spa di Eropa menyuguhkan "sejarah kota spa paling modis, dinamis, dan internasional di antara ratusan yang berkontribusi pada fenomena spa Eropa".
"Sementara setiap kota spa memiliki keunikan yang berbeda, semua kota ini berkembang di sekitar sumber air mineral yang berfungsi untuk terapeutik, rekreasi dan sosial," kata UNESCO.
Berikut tujuh negara dengan kota spa yang masuk dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun ini:
1. Kota Baden bei Wien di Austria
Sekitar tahun 100 Masehi, orang Romawi tertarik datang ke Aquae - nama awal yang mereka berikan untuk kota spa Baden bei Wien - yang memiliki 15 mata air panas bersuhun mencapai 35 derajat Celcius.
Di kota ini, wisatawan masih dapat melihat Römerquelle, kolam air panas dari belerang di Kurpark yang merupakan pusat kota Baden bei Wien saat ini.
Pyotr yang Agung - Tsar Rusia terakhir dan Kaisar Rusia pertama - mengawali zaman keemasan Baden dengan mendirikan tempat spa di sana pada awal abad ke-18.
Tentara Soviet menggunakan kota peristirahatan itu sebagai markas pendudukannya dari akhir Perang Dunia II hingga 1955.
Tempat spa di sini terus memikat kedatangan bangsawan sampai kaum intelektual, hingga saat ini juga ramai dikunjungi wisatawan mancanegara.
 Spa. (iStockphoto/NAPA74) |
2. Kota Spa di Belgia
Kota spa yang masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO ini berada di pegunungan Ardennes, Belgia.
Pemandian air panas alami di sini pertama kali ditemukan pada abad ke-12 dan semakin populer setelah dipercaya memiliki khasiat penyembuhan penyakit.
Bukan hanya sebagai bahan rendaman badan, airnya yang kaya mineral juga dianjurkan diminum untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Selama berabad-abad, tokoh penting di Eropa seperti Napoleon, Pyotr yang Agung, Marie Antoinette, Victor Hugo, dan Alexander Dumas telah mendatangi kota spa ini.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
3. Kota Karlovy Vary, di Republik Ceko
Dengan rumah bertiang warna-warni yang bertengger di sepanjang tepi Sungai Ohře dan Teplá, Karlovy Vary adalah citra sempurna sebuah kota resor spa di Eropa.
Sejak populer menjadi destinasi spa sejak abad ke-19, kota spa ini diketahui memiliki 13 mata air panas berukuran besar dan 300 mata air yang lebih kecil.
Lima mata air besar berasal dari jalan setapak Mill Colonnade di pusat kota, dan resor spa seperti Elizabeth Baths yang megah, Hotel Thermal era Soviet, dan Imperial Baths menawarkan perawatan berdasarkan rekomendasi dari dokter spa.
Sama seperti di Belgia, pengunjung juga disarankan minum air di sini.
Dengan begitu banyak bangunan bersejarah bergaya Neo-Renaissance dan Barok, wisatawan juga dapat berkeliaran selama berjam-jam untuk menikmati pemandangan, mengunjungi menara Diana Lookout, dan mengunjungi geyser dalam ruangan Vřídlo yang terkenal.
Selain Karlovy Vary, kota spa yang masuk daftar Situs Warisan Dunia UNESCO di Republik Ceko lainnya ialah Frantiskovy Lazne dan Marianske Lazne.
4. Kota Vichy di Prancis
Kota "Ratu Mata Air" di tepi Sungai Allier di Prancis tengah ini adalah tempat peristirahatan spa favorit bangsawan Prancis.
Airnya yang kaya akan mineral, seperti kalsium dan besi, berasal dari gunung berapi Auvergne di dekatnya - yang kini sudah tidak aktif lagi.
Walau kini sudah tak sepopuler dulu, nama Vichy masih identik sebagai destinasi kesehatan, terbukti dari lini perawatan kulit Vichy dan air minum kemasan Vichy.
Mata airnya kini juga mengalir ke beberapa tempat pemandian baru yang lebih modern.
Tempat untuk menemukan budaya dan sejarah spa Vichy adalah Parc des Sources yang elegan, yang memiliki tempat spa Les Celestins yang mewah, atrium Hall des Sources art-deco (tempat wisatawan dapat minum air dari mata air), dan landmark seperti Opera House.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Photo CNN]
5. Kota Baden-Baden di Jerman
Black Forest Desa Baden-Baden (yang berarti "mandi" dalam bahasa Jerman) mulai hidup 2.000 tahun yang lalu sebagai tempat peristirahatan Romawi sebelum mengalami kebangkitan pada abad ke-19 sebagai tujuan dan tempat spa untuk melihat, dilihat, dan berpesta di tempat-tempat seperti kasino Spielbank.
Pengunjung memiliki pilihan pemandian untuk dikunjungi (seperti spa Kurhaus klasik) tetapi dua yang paling populer adalah pemandian Friedrichsbad yang bersejarah, yang bertempat di sebuah bangunan abad ke-19 yang elegan yang meniru praktik pemandian Romawi dan Irlandia tradisional, dan Caracalla kontemporer Spa.
Sebagai kota dengan sejarah yang begitu beragam, ada banyak hal lain yang dapat dilakukan juga, seperti mengunjungi reruntuhan pemandian Romawi, menjelajahi Kota Tua, melihat pertunjukan musik dan opera kelas dunia di tempat opera terbesar di Jerman, Festspielhaus Baden- Baden, dan meneliti banyak museum.
Di Jerman, kota spa yang juga masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun ini ialah Bad Kissingen.
 Montecatini Terme. (iStockphoto/ksenija18kz) |
6. Kota Montecatini Terme di Italia
Montecatini Terme terkenal dengan mata air panasnya dan disebut sebagai salah satu "kota spa" terbesar di Italia.
Di penghujung abad ke-20, jumlah hotel mulai tumbuh dan begitu pula kebutuhan untuk menggabungkan pemandian air panas dengan wisata, relaksasi dan olahraga.
Sejumlah restoran trendi, teater, klub malam, serta kasino dibuka. Banyak selebriti dunia yang juga sering mengunjungi kota ini.
Air panas adalah harta Montecatini. Wisatawan dapat minum air Terme di Montecatini atau melakukan perawatan spa - mulai dari pijat hingga mandi lumpur, sauna hingga perawatan kecantikan.
Ada sembilan pusat termal yang terbenam dalam hijaunya taman termal yang luas.
Dalam hal arsitektur, spa di Montecatini adalah contoh arsitektur Art Nouveau yang tidak boleh dilewatkan.
 Bath. (iStockphoto/Alexey_Fedoren) |
7. Kota Bath di Inggris
Kota Bath telah menjadi destinasi spa yang luar biasa sejak zaman kuno, dengan pusat kesehatan dan kebugaran berada di tempat indah yang dibangun kerajaan Romawi, Roman Baths.
Saat ini Roman Baths ditutup untuk wisatawan, namun masih ada banyak tempat pemandian modern yang bisa dikunjungi, salah satunya Thermae Bath Spa, yang merupakan satu-satunya spa di kota ini yang menggunakan air mineral alami yang sama seperti di Roman Baths.
Tetapi ada lebih banyak hal di Bath daripada spa.
Kota ini dipenuhi dengan arsitektur Georgia, Neoklasik, dan Gotik yang cocok untuk wisata foto yang luar biasa.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
[Gambas:Infografis CNN]