"Orang-orang yang melewati daerah itu antara zaman pra dan pasca sejarah telah meninggalkan banyak koleksi seni batu yang menggambarkan perburuan, satwa liar, tumbuhan, simbol, dan peralatan yang digunakan pada saat itu, serta ribuan prasasti," tulis SPA.
Situs ini mencakup lahan seluas 557 kilometer persegi.
SPA lanjut menulis, sumur di daerah itu berusia lebih dari 3.000 tahun dan dianggap sebagai sumber air segar yang vital di gurun luas provinsi Najran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka masih mengalirka air tawar sampai hari ini," tambahnya.
Situs UNESCO lainnya di Arab Saudi termasuk seni batu di wilayah Hail dan Jeddah yang bersejarah.
Pada 2019, Riyadh mengumumkan untuk pertama kalinya akan memberikan visa turis bagi mereka yang ingin mengunjungi Arab Saudi.
Sebelumnya, negara itu hanya terbuka untuk pengusaha dan peziarah Muslim yang mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah.