Jakarta, CNN Indonesia --
Bukit rumput buatan dekat gapura Marble Arch di kota London, Inggris, menjadi buah bibir setelah banyak orang yang merasa "terganggu" dengan penampakannya.
Bukit buatan bernama Marble Arch Mound setinggi 25 meter tersebut awalnya dibangun sebagai pelipur lara warga ibu kota yang tak bisa pulang kampung ke desa selama pembatasan perjalanan pandemi virus Corona.
Namun setelah resmi dibuka pada Senin (25/7), bukit buatan itu malah nampak kumuh saat bersanding dengan Marble Arch serta bangunan klasik lain khas Eropa yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Westminster pada hari Selasa (26/7) mengakui bukit buatan itu "belum siap menerima pengunjung".
"Saya akan menyebutnya gajah putih atau mungkin gajah putih yang tertutup rumput," kata George Smith kepada AFP.
Bukit buatan ini seakan dibangun tanpa konsep dan tidak sesuai dengan estetika kota, ujar pria yang juga merupakan sineas tersebut.
Poster iklan untuk instalasi karya perusahaan arsitektur Belanda MVRDV -- yang dirancang menyerupai Taman Gantung Babilonia zaman akhir -- telah muncul di stasiun kereta bawah tanah.
Marble Arch Mound juga telah dipromosikan sebagai "atraksi luar ruangan terbaru London".
Tetapi "jurang" antara visi dan kenyataan rancangan perusahaan melahirkan pemandangan yang dirasa kurang elok.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
"Instalasi ini membuat Marble Arch yang indah terlihat menyedikan," kata Jacqui Witchell, mengacu pada gapura marmer putih dari abad ke-19 yang berada tepat di samping bukit buatan.
Bukit buatan ini juga membuat ruang yang biasanya terbuka lebar di sekitar Marble Arch terasa lebih sempit, katanya.
Ketika ditanya tentang banderol harga £2 juta (sekitar Rp40,3 miliar) untuk pembangunan bukit buatan itu, Witchell, seorang guru, menyebutnya sebagai "lelucon".
Kritik media dan netizen
Foto bukit buatan ini telah banyak terpajang di surat kabar Inggris dan di media sosial.
Seorang pengguna Twitter secara satir menyindir instalasi tersebut, dengan mengunggah gambar Teletubbies berdiri di atasnya.
"Marble Arch Mound dibuka untuk pengunjung dengan biaya pembangunan £2 juta," tulisnya.
Bukit buatan ini dirancang untuk menawarkan panorama distrik perbelanjaan kawasan Oxford Street, Hyde Park, Mayfair dan Marylebone.
Untuk mengunjungi Marble Arch Mound, pengunjung harus membayar tiket masuk seharga £4,50 (sekitar Rp90 ribu).
Dan saat ini, tak sedikit pengunjung yang meminta pengembalian dana.
Pada Rabu (28/7), pengunjung yang telah datang juga terbilang sedikit.
Kini, pengelola menutup sementara penjualan tiket masuk.
Di tengah langit kota London yang mendung, Robert Young (64), dan rekannya adalah satu-satunya dua orang -- selai petugas.
Mereka telah diberikan tiket secara gratis oleh seorang teman, tetapi mengatakan tak berekspektasi tinggi akan Marble Arch Mound.
Young, seorang pensiunan arsitek, mengatakan tidak akan membayar tiket masuk, tetapi mengaku akan sangat menikmati pemandangan Hyde Park, taman seluas 253 hektare di pusat kota London - yang dikatakannya "seperti hutan" dari ketinggian.
"Selalu menyenangkan melihat kota London dari atas," katanya.
"Saya bangga dengan fakta bahwa London adalah salah satu kota terhijau di dunia dan Hyde Park sebagai buktinya," tambahnya, menjelaskan bahwa menurutnya instalasi bukit buatan Marble Arch Mound "cukup menyenangkan".
[Gambas:Infografis CNN]