Haruskah Mencurahkan Segala Hal ke Teman?
Teman kerap menjadi salah satu tempat untuk mencurahkan isi hati dalam segala kondisi, bahkan mungkin saat merasa depresi.
Bagi sebagian orang, cara ini mungkin bisa membantu mereka lebih lega saat butuh didengar.
Namun, haruskah mencurahkan segala hal ke teman?
Psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum mengatakan wajar ketika seseorang sedang ada tekanan perasaan dan pikiran lalu ingin mencari tempat untuk menuangkan apa yang selama ini menyesakkan dada, termasuk ke teman.
Pasalnya, dalam masing-masing pribadi manusia, terdapat mekanisme pemecahan masalah yang disebut coping mechanism. Coping mechanism ini biasanya muncul sebagai langkah pertama pertahanan manusia secara psikologis.
Namun, psikolog yang kerap disapa Rahma ini mengingatkan bahwa yang perlu dipertimbangkan baik baik adalah "tempat" untuk berbagi tersebut.
"Tempat yang tepat itu misalnya: teman yang dapat dipercaya, catatan pribadi atau yang sering disebut diary (bisa di buku atau dalam note handphone)," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (5/8).
Namun ketika sudah sampai dalam tahap depresi, Rahma menganjurkan untuk datang ke profesional.
"Jika memang sudah sampai tahap depresi, sebaiknya datang ke profesional agar selain lega karena bisa mengungkapkan apa yang menyesakkan hati dan pikiran, kami juga bisa mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut," ujarnya.
Pasalnya, mencurahkan isi hati ke teman belum tentu mendapatkan solusi yang tepat dari permasalahan yang sedang dialami.
Selain itu, tak semua teman yang telah diberi kepercayaan dapat menjaganya dengan baik.
"Tergantung pada apa yang dicurhatkannya. Jika hal-hal biasa tentu tidak apa apa. Curhat dengan teman atau sahabat juga dapat membantu meringankan perasaan. Namun jika itu terkait masalah khusus, sebaiknya ke profesional," paparnya.
Dengan datang ke profesional misalnya konselor atau psikolog, menurut Rahma, selain rahasia terjamin, mereka juga tahu bagaimana merespons cerita dan membantu mencari solusi dengan lebih tepat, khususnya pada orang yang sudah didiagnosa depresi.
"Orang dengan depresi, memiliki gejala tertentu yang berbeda dengan orang dengan sedih biasa atau stres biasa. Penanganannya tentu saja berbeda. Maka ke profesional lebih tepat," kata Rahma.
Dia menambahkan, "Ada kemungkinan jika salah merespons dan tidak segera ditangani dengan tepat maka akan menyebabkan kondisi depresinya semakin parah."
(agn)