Viral Makan Madu Beku di TikTok, Amankah?
Tren makan madu beku belakangan viral di platform media sosial TikTok.
Seperti namanya, tren ini melibatkan memasukkan madu ke dalam freezer, baik yang disimpan di toples aslinya, botol plastik, atau cetakan dari bahan silikon.
Setelah dibekukan selama beberapa jam bahkan semalaman, pengguna kemudian mendokumentasikan diri mereka saat menyantap madu beku, seraya menghasilkan sensasi ASMR.
Meskipun tampak lezat, tapi beberapa pengguna TikTok telah mencampur ramuan mereka dengan sirup jagung untuk membuat madu tak terlalu padat lalu mengeluhkan masalah pencernaan.
"Catatan untuk diri sendiri: Jangan makan tiga suap madu di pagi hari. Ini akan menyebabkan kebelet buang air besar," tulis seorang pengguna.
Seorang pengguna lain pun mengeluhkan sakit perut hingga tak ingin lagi mencoba tren tersebut.
"Saya tidak akan mencoba tren madu beku," katanya.
Lalu, amankah makan madu beku seperti yang viral di TikTok?
Ahli diet Christy Harrison yang juga pembawa acara podcast Food Psych dan penulis Anti-Diet, mengatakan bahwa sementara tren madu beku mungkin baik-baik saja untuk dicoba, tapi makan terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti yang disebutkan oleh beberapa TikTokers.
"Saya tidak akan mengatakan itu tidak aman, dan saya tidak suka merendahkan makanan apa pun - makan madu beku pasti bisa menyenangkan dan lezat," kata Harrison, seperti dikutip Shape.
"Ini seperti permen madu buatan sendiri, dan saya benar-benar melihat daya tariknya, tetapi jika Anda memakannya dalam jumlah besar sekaligus, itu mungkin tidak akan terasa enak - sama seperti memakan permen dalam jumlah besar."
Lebih lanjut, Harrison mengatakan bahwa dampak buruk mengonsumsi madu beku dalam jumlah besar adalah sakit perut serta masalah pencernaan lain, seperti diare.
Selain itu, kenaikan gula darah juga bisa terjadi dalam waktu yang cukup cepat.
Ada juga potensi risiko pada gigi Anda. Madu beku mirip dengan makan permen yang sangat kenyal, yang dapat merusak email gigi atau lapisan luar gigi.
"Madu juga dapat menyebabkan botulisme (infeksi yang jarang namun serius, berpotensi fatal) pada anak-anak di bawah usia satu tahun, jadi jangan mencoba tren ini pada bayi Anda," tambahnya mengingatkan.
Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa tren ini cukup aman sejauh hanya dicoba dalam jumlah kecil.
"Saya tidak akan terlalu khawatir kecuali jika Anda menderita diabetes, sekalipun biasanya penderita diabetes dapat makan beberapa makanan manis tanpa membuat gula darah mereka terlalu tinggi," kata Harrison.
Sementara, ahli diet di Cleveland Clinic, Kristin Kirkpatrick mengungkapkan sekitar 1 dari 3 orang memiliki intoleransi fruktosa makanan, juga disebut malabsorpsi fruktosa, yang berarti sel-sel di usus tidak menyerap fruktosa sebagaimana mestinya, menyebabkan gangguan pencernaan.
"Saya tidak melihat risiko besar dengan aspek jangka pendek untuk seseorang yang memiliki malabsorpsi fruktosa ini selain dari apa yang akan mereka alami, yaitu diare yang mengerikan, sakit perut dan hal-hal seperti itu karena mereka tidak memecahnya secara benar," katanya, seperti dikutip NBC News.
(agn)