Di Arena, pengunjung yang baru saja divaksinasi duduk di kursi di bawah lampu yang menyala, sementara salah satu DJ -- beberapa dari mereka adalah tokoh musik underground Berlin yang terkenal dan beberapa yang menjadi sukarelawan di pusat vaksinasi itu sendiri -- beraksi.
Beberapa pengunjung juga datang dengan busana selayaknya hendak dugem.
Ide untuk menggabungkan musik dansa dan vaksin dicetuskan oleh Markus Nisch, manajer pusat vaksinasi Arena untuk Palang Merah Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki harapan yang relatif rendah di awal," katanya.
"Tapi antreannya mengular," tambahnya, sambil menunjuk puluhan orang yang sedang mengantre.
Secara keseluruhan, sekitar 420 orang divaksinasi terhadap virus corona di pusat Arena pada Senin (6/8), kata kementerian kesehatan Berlin.
Program itu tersebar di media sosial. "Saya menemukannya di Instagram, orang-orang banyak yang mengunggahnya," kata Olga Kapuskina (27).
"Ini pengalaman yang sangat Berlin, untuk divaksinasi dalam sebuah pesta," tambahnya.
Pada hari Selasa, 52 juta orang di Jerman - atau 62,5 persen dari populasi - telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin.
Mencapai sisa 37,5 persen dari populasi -- banyak dari mereka yang lebih muda -- merupakan tantangan utama bagi para pejabat.
Memvaksinasi warga yang lebih tua saja tidak akan cukup, kata Dilek Kalayci, menteri kesehatan Berlin.
"Kita perlu menjangkau orang-orang yang lebih muda sekarang dan memotivasi mereka, meyakinkan mereka untuk memvaksinasi diri mereka sendiri."
Selain di kelab malam Arena, vaksinasi juga telah digelar di Ikea.
Di kota Aue-Bad Schelma, di Saxony - di mana hanya 52,9 persen orang yang memiliki setidaknya satu dosis vaksin, tingkat terendah di antara negara bagian Jerman, penduduk setempat ditawari sosis bratwurst gratis setelah vaksinasi.
Vaksinasi juga telah digelar di stadion sepak bola, memberikan kesempatan mudah bagi penggemar untuk mendapatkan vaksin.
Upaya di pesta vaksin tampaknya menarik banyak anak muda.
"Ini adalah dosis vaksin pertama saya," kata Oriane Dosda (23).
"Saya sedikit gugup di awal, tetapi berhasil melakukannya."
Syarat vaksin pun dipermudah, pengunjung tak perlu membuat janji atau membawa setumpuk dokumen untuk bisa disuntik.
"Saya mengalami kesulitan mendapatkan janji temu, tetapi proses vaksinasi di sini cukup mudah," kata Claudio Keil (26).
"Plus bonus musik yang seru."