Jakarta, CNN Indonesia --
Afghanistan, negara yang terkurung di daratan serta berada di persimpangan Asia selatan dan tengah, seakan tak pernah selesai dari konflik berdarah.
Sejak dikuasai oleh Kerajaan Hotak pada 1709, saat ini penduduk Afghanistan seakan tak bisa berlama-lama menghirup udara kemerdekaan, apalagi setelah Taliban menguasai negara ini lagi pada 15 Agustus 2021.
Ruwetnya konflik di Afghanistan juga membuat negara ini sering berada di peringkat terbawah dalam daftar negara dengan paspor terkuat di dunia hingga negara teraman di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di media, Afghanistan memang selalu diberitakan sedang perang. Namun, tak sedikit wisatawan yang mengatakan kalau negara ini sebenarnya amatlah indah, baik dari faktor alam sampai budayanya.
Di luar isu politiknya yang terus memanas, Afghanistan bak berlian yang belum diasah. Dari keramahan penduduk hingga kemegahan pegunungannya membuat negara ini amat potensial menjadi destinasi wisata sepopuler Inggris, Prancis atau Thailand.
Afghanistan juga menyuguhkan banyak destinasi dengan beragam keunikannya.
Kota-kota seperti Mazar-e Sharif dan Kandahar dipenuhi dengan bangunan masjid dan sekolah tua yang menakjubkan, rute perdagangan kuno melintasi ladang opium sampai gurun berdebu memberi jalan ke puncak yang tertutup salju dan gletser.
Penduduknya juga bukan hanya keturunan Arab yang beragama Islam. Di Bamiyan misalnya, ada situs Buddha kuno megah yang menandakan penyebaran agama tersebut sampai di sini.
Sayangnya situs bersejarah tersebut dihancurkan oleh Taliban yang nampaknya alergi dengan konsep Bhineka Tunggal Ika.
Dalam bagian pertama ini, berikut tujuh kota paling istimewa di Afghanistan yang bisa dikunjungi jika perang dan pandemi virus Corona telah mereda:
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
1. Kabul
Ibu kota Afghanistan dan kota terbesar di Afghanistan, Kabul memiliki sejarah sejak 3.500 tahun yang lalu.
Beberapa ikon kota ini adalah Masjid Abdul Rahman, Museum Nasional Afghanistan dan taman bersejarah, Taman Babur.
Masjid Rahman terbilang baru, diresmikan pada tahun 2012, namun dibangun dengan gaya arsitektur Islam tradisional, dengan 14 kubah dan dua menara.
2. Kandahar
 Pemandangan kota Kandahar di Afghanistan. (AFP/WAKIL KOHSAR) |
Alexander Agung mendirikan kota Alexandria Arachosia pada 329 Sebelum Masehi (SM), di tempat yang sekarang dikenal sebagai Kandahar.
Kota terbesar kedua di Afghanistan ini adalah salah satu pemukiman manusia tertua yang diketahui, dengan sejarah dan budaya yang kompleks.
Salah satu tempat paling menarik untuk dilihat di Kandahar adalah Masjid Jumat Kandahar, tempat ibadah Islam suci yang dianggap paling penting di negara ini.
Beberapa bahkan menyebutnya 'jantung Afghanistan.'
3. Balkh
 Pemandangan kota Balkh di Afghanistan. (AFP/NOORULLAH SHIRZADA) |
Dianggap sebagai salah satu kota tertua di dunia, Balkh di utara Afghanistan sempat dinamai oleh orang Arab sebagai 'ibu kota'.
Berada di persimpangan antara Asia timur dan Timur Tengah, Balkh sangat dipengaruhi oleh budaya Buddha sebelum invasi Arab.
Reruntuhan kuno di kota ini termasuk konstruksi dan benteng Buddha yang membangkitkan budaya Asia kuno.
Tempat menarik lainnya adalah reruntuhan Masjid Hijau dan Masjid Sembilan Kubah, tempat dengan ornamen indah yang ditambahkan dalam daftar pantauan World Monuments sebagai situs budaya yang terancam punah.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Photo CNN]
4. Herat
Herat adalah kota kuno di barat Afghanistan, dengan beberapa reruntuhan dan tempat bersejarah yang menarik, seperti Benteng Herat atau Mausoleum Ratu Goharshad.
Masjid Jumat telah dibangun berabad-abad, sejak tahun 1.200 Masehi.
Saat ini kompleks Masjid Agung itu masih mempertahankan beberapa dekorasi aslinya meskipun sebagian besar telah diganti dengan karya yang lebih baru.
Di belakang pintu masuk utama terdapat toko pengrajin di mana wisatawan dapat menyaksikan pengrajin sedang bekerja, memotong ubin, mengerjakan mosaik, dan meletakkan potongan-potongan baru.
5. Mazar-e Sharif
 KOta Mazar-e Sharif di Afghanistan. (AFP/FARSHAD USYAN) |
Legenda mengatakan bahwa kota Mazar-e Sharif berawal dari pembangunan sebuah kuil.
Kota ini dikenal wisatawan sebagai "Kota Masjid Biru", mengacu pada keberadan makam sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib, di dalam bangunannya.
Mazar-e Sharif adalah ibu kota provinsi Balkh dan tempat yang secara historis merupakan bagian dari beberapa peradaban, yang menjadikannya kota multietnis dan kaya budaya.
6. Bamiyan
 Kota Bamiyan di Afghanistan. (AFP/WAKIL KOHSAR) |
Terletak di tengah Afghanistan, Bamiyan adalah salah satu kota terakhir di mana ekspansi Buddhis tercapai.
Tempat yang kaya budaya, di persimpangan Timur dan Barat, arkeologi Bamiyan mengungkapkan campuran pengaruh Turki, Yunani, Persia, India, dan China.
Patung Buddha raksasa, ikon ini dihancurkan pada tahun 2001, di sekitarnya ada beberapa gua dengan lukisan dinding dari abad ke-5 dan ke-9 dan patung raksasa lainnya, bernama Buddha Berbaring.
7. Bagram
 Kota Bagram di Afghanistan. (AFP PHOTO / MASSOUD HOSSAINI) |
Terletak di utara ibu kota Kabul, kota kecil Bagram pada zaman kuno merupakan Jalur Sutra bagi para pedagang yang datang dari India kuno.
Penyebutan paling awal mengacu pada pemukiman Persia, diikuti oleh perencanaan kota yang dipengaruhi Yunani dan penguasa Arab selanjutnya.
Beragam karya seni yang ditemukan di dalam dan sekitar kota ini adalah campuran gaya Helenistik, Arab, dan India dalam apa yang disebut seni Buddha-Yunani, khas Asia Tengah.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
[Gambas:Photo CNN]