Herat adalah kota kuno di barat Afghanistan, dengan beberapa reruntuhan dan tempat bersejarah yang menarik, seperti Benteng Herat atau Mausoleum Ratu Goharshad.
Masjid Jumat telah dibangun berabad-abad, sejak tahun 1.200 Masehi.
Saat ini kompleks Masjid Agung itu masih mempertahankan beberapa dekorasi aslinya meskipun sebagian besar telah diganti dengan karya yang lebih baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di belakang pintu masuk utama terdapat toko pengrajin di mana wisatawan dapat menyaksikan pengrajin sedang bekerja, memotong ubin, mengerjakan mosaik, dan meletakkan potongan-potongan baru.
Lihat Juga : |
![]() |
Legenda mengatakan bahwa kota Mazar-e Sharif berawal dari pembangunan sebuah kuil.
Kota ini dikenal wisatawan sebagai "Kota Masjid Biru", mengacu pada keberadan makam sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib, di dalam bangunannya.
Mazar-e Sharif adalah ibu kota provinsi Balkh dan tempat yang secara historis merupakan bagian dari beberapa peradaban, yang menjadikannya kota multietnis dan kaya budaya.
![]() |
Terletak di tengah Afghanistan, Bamiyan adalah salah satu kota terakhir di mana ekspansi Buddhis tercapai.
Tempat yang kaya budaya, di persimpangan Timur dan Barat, arkeologi Bamiyan mengungkapkan campuran pengaruh Turki, Yunani, Persia, India, dan China.
Patung Buddha raksasa, ikon ini dihancurkan pada tahun 2001, di sekitarnya ada beberapa gua dengan lukisan dinding dari abad ke-5 dan ke-9 dan patung raksasa lainnya, bernama Buddha Berbaring.
![]() |
Terletak di utara ibu kota Kabul, kota kecil Bagram pada zaman kuno merupakan Jalur Sutra bagi para pedagang yang datang dari India kuno.
Penyebutan paling awal mengacu pada pemukiman Persia, diikuti oleh perencanaan kota yang dipengaruhi Yunani dan penguasa Arab selanjutnya.
Beragam karya seni yang ditemukan di dalam dan sekitar kota ini adalah campuran gaya Helenistik, Arab, dan India dalam apa yang disebut seni Buddha-Yunani, khas Asia Tengah.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.