Arisan dan Momen yang Dirindukan para Ibu

CNN Indonesia
Jumat, 20 Agu 2021 19:01 WIB
Di masa pandemi Covid-19 arisan jadi kegiatan yang dirindukan. Terdapat sejumlah momen yang dirindukan para ibu saat arisan.
Di masa pandemi Covid-19 arisan jadi kegiatan yang dirindukan. Terdapat sejumlah momen yang dirindukan para ibu saat arisan.(Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Lain Wulan lain pula Nining (43) seorang asisten rumah tangga ini mengaku pernah ikut arisan karena diajak oleh Ibu RT tempat dia tinggal. Arisan yang dia ikuti berbeda dengan Wulan. Arisan ini tak digelar di masjid, melaikan di rumah warga secara bergiliran.

"Kayak syukuran arisan gitu, jadi kegiatannya nanti diadain di yang sebelumnya dapat pas dikocok namanya," kata Nining.

Saat arisan digelar, tuan rumah juga akan menyiapkan berbagai kudapan. Tak jarang para ibu yang juga hadir ikut membawa makanan sebagai kudapan saat arisan digelar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan ini juga jadi ajang silaturahmi para ibu bahkan tak sedikit yang membawa anak-anak mereka untuk datang ke arisan tersebut.

Namun, sejak pandemi Covid-19 hal itu tak lagi bisa dilakukan. Alhasil, kegiatan kumpul-kumpul arisan juga ditiadakan.

"Sekarang ya gak bisa, sama RT kan enggak boleh kumpul. Jadi cuma kasih uang arisannya ke siapa, nanti yang keluar kocokan duitnya dianter ke rumah," kata dia.

Sementara itu, Suprihatin seorang pengelola kos di kawasanPancoran, Jakarta Selatan mengaku terlibat dengan arisan yang digelar di RW tempat dia tinggal. Arisan ini diberi nama Arisan Sehati.

Sistem Arisan Sehati juga terdiri dari beberapa versi. Ada yang menyetor uang Rp100 ribu, ada juga arisan yang menyetor Rp200 ribu.

"Arisan Rp 100 ribu yang ikut ada 67 orang, kalau Rp 200 ribu ada 69 orang. Kalau dapat bisa sampai Rp 1,2 juta sampai Rp 2,4 juta," kata dia.

Meski begitu ada perbedaan Arisan Sehati antara dulu sebelum pandemi dengan saat ini ketika pandemi telah mewabah. Dulu kegiatan bisa digelar sangat ramai, bahkan sampai mengundang sales jualan panci dan alat rumah tangga lainnya.

"Sekarang kalau ngocok cuma perwakilan, ada penanggung jawab, pemegang uang, empat orang, terus perwakilan ibu-ibu," kata dia.

Suprihatin mengaku hal yang paling dirindukan saat arisan adalah perasaan tegang ketika kertas nama mulai dikocok. Rasa penasaran siapa yang akan menang uang arisan selalu jadi momen menyenangkan.

"Deg-degannya pas ngocok. Pas ngarep banget, lagi butuh, eh nggak dapet," kata dia sembari tertawa.

Di masa pandemi ini, sejumlah arisan online bermunculan. Setiap orang yang ingin mengikuti arisan online mesti hati-hati dan waspada dengan penipuan.

(tst/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER