Meninggalkan Sandal Demi Bertemu Jodoh di Pantai Bengkulu

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 11:50 WIB
Bukan gembok terkunci seperti di Seoul atau Paris, di Pantai Tapak Paderi justru sandal jepit yang ditinggalkan demi kelanggengan cinta.
Bukan gembok terkunci seperti di Seoul atau Paris, di Pantai Tapak Paderi justru sandal jepit yang ditinggalkan demi kelanggengan cinta. (detikTravel/Fitraya)

Kata nelayan setempat, tradisi meninggalkan sandal untuk berharap jodoh atau kelanggengan ini berawal dari tumpukan sampah di pantai. Saat dibersihkan, ternyata banyak sampah sandal bekas.

Lalu suatu hari ada pengunjung pria yang ke Pantai Tapak Paderi untuk mencari sandal milik istrinya yang hanyut saat bermain air di Pantai Jakat - pantai di sebelahnya. Tak disangka, sandalnya ditemukan.

Sejak saat itu pengelola pantai iseng menempelkan sandal-sandal bekas ke dinding kayu yang diberi papan nama 'Pantai Sandal Jodoh'. Kalau belum bertemu jodohnya, minimal pengunjung bisa bertemu lagi dengan sandalnya yang hilang saat bermain air di pantai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi unik di pantai ini tentu saja menjadi penyedap atraksi yang berhasil mendatangkan lebih banyak wisatawan.

Selain soal sandal, sebenarnya pantai ini juga memiliki keindahan alamnya tersendiri, terutama saat matahari terbenam.

Banyak yang belum tahu kalau kawasan pesisir di Tapak Paderi sempat dijadikan pusat kota saat zaman kependudukan Inggris di Indonesia.

Inggris pada saat itu sempat membangun sebuah benteng pertahanan dan juga pusat pemerintahan yang dinamakan Benteng Marlborough atas instruksi Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.

Tak jauh dari pantai ini juga terdapat China Town atau Kampung China.

Sembari menatap sunset, pengunjung bisa menikmati jajanan kaki lima dari lapak-lapak yang buka hingga menjelang malam hari. Tetap ingat, jangan buang sampah sembarangan.

Mari berharap agar pandemi virus corona bisa segera berlalu dan perjalanan wisata bisa kembali dilakukan dengan nyaman dan aman. Siapa tahu Anda yang masih sendiri bisa segera bertemu dengan jodoh saat pelesir.

Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

 

 

(ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER