Redup Gairah Wisata di 'Kota Cahaya' Paris

CNN Indonesia
Senin, 23 Agu 2021 11:50 WIB
Walau telah membuka gerbang pariwisatanya, kota Paris masih sepi wisatawan mancanegara.
Antrean pengunjung Menara Eiffel di Paris, Prancis pada 16 Juli 2021. (AP/Michel Euler)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hanya beberapa turis yang terlihat mengunjungi lukisan Mona Lisa dan berkeliaran di jalan-jalan Paris pada musim panas ini, seakan membuyarkan harapan bahwa salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia itu akan kembali bergairah setelah disekap pandemi sepanjang tahun lalu.

'Kota Cahaya' Paris di Prancis telah dikunjungi antara 3,6 juta dan 4,7 juta pengunjung antara Juni dan Agustus, turun dari 10 juta dari periode yang sama pada tahun 2019, sebelum virus corona muncul dan menghancurkan perjalanan internasional, menurut angka badan pariwisata kota.

Hanya 2,6 juta turis mengunjungi Paris sepanjang tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan turis dari jauh tidak datang, dampaknya cukup besar," kata Didier Arino, direktur perusahaan perjalanan Protourisme, seperti yang dikutip dar AFP pada Minggu (22/8).

Prancis melonggarkan aturan perjalanannya menjelang musim panas, menempatkan negara-negara dalam sistem kode warna merah, oranye dan hijau yang menentukan apakah pengunjung perlu melakukan tes Covid-19 sebelum tiba, memiliki alasan kuat untuk berkunjung atau dikarantina.

Museum dan tempat budaya lainnya dibuka kembali setelah lama ditutup, meskipun pengunjung harus menunjukkan bukti vaksinasi atau tes negatif.

Namun jumlah pengunjung Paris masih sangat mengecewakan.

Arino mengatakan tingkat hunian di hotel-hotel di Paris lebih buruk daripada di tempat lain di Prancis, dengan pendapatan turun 60 persen.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

 



Redup Gairah Wisata di 'Kota Cahaya' Paris

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER