Jakarta, CNN Indonesia --
Sungai Caño Cristales di Kolombia memperlihatkan keindahannya selama musim hujan, karena sungai itu bakal terlihat seperti pelangi.
"Pelangi" di Sungai Caño Cristales bakal terlihat di sepanjang bulan Juli hingga Oktober, bulan-bulan antara musim hujan dan kemarau yang ekstrem.
Sungai sepanjang 999 kilometer yang berada di Taman Nasional Serranía de la Macarena, Provinsi Meta, ini dikenal sebagai "Sungai Lima Warna."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelangi cair" ini -- demikian sebutannya juga -- adalah salah satu keajaiban alam paling spektakuler di negara Amerika Selatan itu.
Dasar sungai berwarna merah cerah, kuning, hijau, biru dan hitam selama masa tersebut. Meskipun warnanya dapat dilihat mulai dari pertengahan Mei dan terkadang hingga Desember, warnanya yang paling cerah terlihat selama bulan Juni dan November.
Warna-warna tersebut dihasilkan selama proses reproduksi tanaman air di sungai, yang disebut Macarenia clavigera, spesies dari keluarga rumput sungai Podostemaceae.
Saat musim hujan, sungai mengalir deras dan tinggi, sehingga sinar matahari tidak dapat mengenai tanaman di dasar sungai. Pada musim kemarau, air tidak cukup untuk menghidupi tanaman. Jadi pengunjung yang ingin melihat pemandangan itu harus pergi ke taman nasional pada antara bulan Juni dan November.
Fenomena itu tidak terjadi di tempat lain di dunia. Daerah itu sendiri adalah hotspot keanekaragaman hayati, di mana pegunungan Andes dan lembah Amazon dan Orinoco bertemu -- dan merupakan rumah bagi banyak spesies endemik.
"Disembunyikan" dari turis
Sebelum pandemi, ribuan wisatawan berbondong-bondong untuk melihat fenomena alam ini setiap tahunnya, yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara para ilmuwan bahwa sungai mungkin terancam oleh overtourism (dampak buruk serbuan turis).
Flavia Santoro, kepala ProColombia, dewan pariwisata negara itu, mengatakan bahwa langkah-langkah harus diambil untuk melindungi daerah itu dari overtourism.
Badan tersebut "sangat membatasi pengembangan" infrastruktur pariwisata di La Macarena, kota kecil terdekat dengan taman nasional, serta membatasi jumlah wisatawan yang diizinkan masuk hingga 200 per hari.
Ada begitu banyak turis yang berkunjung ke wilayah itu, meskipun otoritas lingkungan ditutup pada Desember 2019 untuk melindungi sungai. Penutupan kemudian diperpanjang karena pandemi.
 Sungai Cano Cristales di Kolombia. (iStockphoto) |
Selama 18 bulan, hingga dibuka kembali pada Juni tahun ini, Caño Cristales tidak menerima satu pengunjung pun.
Efeknya, kata para ahli biologi, bermanfaat bagi wilayah tersebut.
Faber Ramos, seorang penjaga taman dan koordinator ekowisata di wilayah Orinoco sistem taman nasional Kolombia, mengatakan pandemi memiliki "efek positif" pada kesehatan sungai dan sekarang ada lebih banyak fauna di sana.
Pada puncaknya, sekitar 15 ribu wisatawan mengunjungi Caño Cristales per tahun, dan dewan pariwisata memproyeksikan jumlah tersebut akan terus bertambah.
Kolombia telah mengalami pertumbuhan tahunan yang solid dalam kunjungan wisatawan ke negaranya, menyusul penandatanganan perjanjian damai dengan gerilyawan FARC pada 2016, yang secara resmi mengakhiri lebih dari 50 tahun perang saudara.
Penandatanganan itu melihat jutaan wisatawan mancanegara berbondong-bondong untuk menjelajahi negara itu, serta orang-orang Kolombia sendiri bepergian ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat diakses karena perang - seperti taman nasional Serranía de la Macarena.
Antara 2017 dan 2018 saja, jumlah wisatawan ke negara ini tumbuh sebesar 38 persen.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
Wisatawan versus lingkungan
Kepopuleran "sungai pelangi" berdampak baik bagi industri pariwisata dan kota-kota kecil di sekitarnya, yang tiba-tiba mendapati diri mereka memenuhi permintaan wisatawan akan pemandu lokal, akomodasi, dan makanan, tetapi terbukti bermasalah bagi lingkungan yang hampir tak tersentuh selama setengah abad.
Selama beberapa dekade, wisatawan mancanegara - bahkan wisatawan domestik - menjauh dari Caño Cristales karena berada di wilayah yang dikendalikan oleh gerilyawan FARC.
"Daerah ini merupakan hotspot keanekaragaman hayati," kata Carlos Lasso, peneliti senior di Institut Humboldt, sebuah badan Kolombia yang bertanggung jawab atas keanekaragaman hayati negara, seperti yang dikutip dari CNN.
"Di sinilah elemen biologis dari cekungan Andes, Amazon, dan Orinoco bertemu. Ada banyak spesies endemik. Wilayah Serranía de la Macarena telah menjadi tempat perang selama bertahun-tahun, tetapi sekarang deforestasi di kawasan ini meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan."
Deforestasi adalah salah satu masalah paling mendesak di Kolombia, dengan lebih dari 40 lahan hijau seluas lapangan sepak bola ditebang setiap hari, dan area La Macarena tidak terkecuali.
Deforestasi mempengaruhi pola curah hujan, dan daerah tersebut mengalami lebih sedikit hujan, yang berarti air Caño Cristales dapat berubah dari jernih menjadi coklat keruh, yang pada akhirnya dapat membunuh Macarenia clavigera.
Dan saat negara dibuka kembali, tantangan bagi Caño Cristales adalah untuk tidak melebihi kapasitas ekosistem untuk pengunjung.
"Ini adalah daerah yang sulit untuk dilindungi," kata Lasso, "karena sangat jauh dari kota terdekat."
"Meskipun pemerintah merasa kondisinya baik-baik saja, selalu ada ruang untuk perbaikan," katanya, seraya menambahkan bahwa lebih banyak petugas taman diperlukan untuk melindungi dan memantau wilayah tersebut.
Peluang baru
Pandemi telah memberikan peluang untuk mengurangi jumlah pengunjung, dan memprioritaskan kesehatan daerah.
Lasso adalah pragmatis; sungai membawa banyak uang yang dibutuhkan ke wilayah yang penduduk setempatnya telah menderita kehilangan pendapatan yang sangat besar.
Pembukaan kembali Caño Cristales baru-baru ini juga mencakup 10 jalur ekowisata baru, dengan waktu operasi yang ketat dari pukul 07.00 hingga 16.00.
Ada area khusus untuk berenang di sungai. Namun, pengunjung tidak diperbolehkan berenang dengan memakai lotion matahari atau semprotan serangga, karena tanaman sensitif terhadap bahan kimia produk.
Plastik sekali pakai seperti tas, botol, sedotan, wadah, piring, dan peralatan makan juga dilarang masuk.
Pejabat pariwisata mempromosikan akomodasi yang berfokus pada lingkungan, seperti Wayabero Lodge, yang memperjuangkan konservasi ekosistem dan pengembangan program keberlanjutan untuk masyarakat lokal.
Wisatawan tidak hanya melakukan perjalanan untuk melihat sungai, tetapi kelimpahan satwa liar menjadi daya tarik bagi orang banyak.
Kura-kura, iguana, dan aguila -- burung nasional Kolombia -- hanyalah beberapa spesies lokal yang dapat ditemukan di Taman Nasional Serranía de la Macarena, rumah bagi lebih dari 400 spesies burung.
Terlepas dari tantangannya, Lasso penuh harapan. "Lebih banyak anak muda Kolombia yang belajar tentang lingkungan, dan bagaimana melestarikannya."
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Photo CNN]
Tips berkunjung
Meskipun mungkin untuk mengunjungi sungai ini tanpa memesan paket perjalanan melalui agen wisata, Anda tidak dapat datang tanpa pemandu wisata berlisensi pemerintah.
Izin untuk mengunjungi taman dapat diajukan terlebih dahulu melalui Kantor Taman Nasional. Ada batasan jumlah pengunjung yang diizinkan per hari, dan sebagian besar izin dialokasikan untuk agen tur.
Meskipun jumlah pengunjung kini dibatasi, taman nasional tetap mengizinkan segelintir pengunjung setiap hari, jadi pastikan untuk memesan tempat terlebih dahulu.
Jauh lebih mudah untuk memesan melalui agen wisata. The Colombian Way adalah pemandu wisata dalam negeri dengan pengetahuan lokal yang luar biasa dan bertarif mulai dari US$658 (sekitar Rp9,4 juta) selama tiga hari.
Agensi lain, Amazon Adventures, menawarkan tur sungai yang dimulai dari US$709 (sekitar Rp10,2 juta) selama tiga hari.
Sebagian besar tur berkisar dari dua hingga empat hari dan akan membawa Anda ke area lain di taman, yang layak untuk dilihat.
Kota terdekat dengan Caño Cristales adalah La Macarena. Tidak mungkin berkemah di dalam taman, jadi pengunjung harus berangkat dari kota, yang memiliki beragam pilihan akomodasi.
Pastikan Anda membawa banyak uang tunai -- ATM di kota terbatas, dan tidak selalu berfungsi.
Anda akan memerlukan vaksinasi demam kuning, karena terkadang pengunjung diminta untuk menunjukkan sertifikat mereka di bandara La Macarena, dan Anda juga perlu minum tablet antimalaria.
Ada imbauan bagi warga Amerika untuk bepergian ke wilayah tertentu di negara tersebut karena kerusuhan sipil baru-baru ini.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
[Gambas:Photo CNN]