Indonesia lewat berbagai varietas dan produksi cengkihnya menjadi salah satu produsen cengkih terbesar di dunia selain Madagaskar. Di 2019, Mengutip laman Kementerian Pertanian, dari 2015 sampai 2019 luas area perkebunan cengkih selalu mengalami peningkatan. Di 2019, Indonesia menghasilkan 134.790 ton per tahun dan berada di atas negara lain seperti Madagaskar (23.120 ton), dan Tanzania (8.970). Pada 2018 luas area perkebunan untuk cengkeh yaitu 568.892 hektar. Dari luasan tersebut sebagian besar sekitar 66.84 persen diusahakan oleh petani rakyat yang dibudidayakan secara tumpang sari dengan tanaman lainnya.
Emot kembali bercerita, saat musim panen tiba, aroma cengkih pun menyeruak tajam, namun eksotis. Aromanya tercium lantaran berkilo-kilo cengkih setengah kering yang dijemur di atas terpal di depan rumah warga.
"Di sini, dari dulu petani cengkih tidak pernah monokultur, semua kebun campuran. Jadi selain cengkih, ada pala juga ada kelapa, durian langsa, mangga," kata Emot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, lantaran harga cengkih yang tak lagi seperti dulu di masa jayanya.
"Dijualnya bisa mentah dan kering. Kalau dulu bisa sampe 180rb/kg tapi kalau sekarang ini harga turun jauh cuma Rp60 - 70rb/kg."
"Kalau mentah dijual Rp3 - 5rb per cupa."
Cupa, kata dia, adalah satuan yang dipakai warga lokal untuk menghitung cengkih. Bisa dibayangkan bahwa cupa adalah seukuran kaleng alumunium kental manis. Sekilo cengkih berkisar 4-5 cupa.
Untuk mengembalikan kejayaan cengkih Maluku, berbagai program revitalisasi pun diperlukan. Kementerian Pariwisata saat ini memiliki program destinasi wisata rempah yaitu Indonesia Spice Up the World. Ini adalah upaya pemerintah yang melibatkan lintas kementerian sebagai salah satu upaya perluasan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia.
Melalui laman resmi Kemenparekraf, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa nilai ekspor bumbu olahan dan rempah segar Indonesia memiliki nilai pertumbuhan positif sebanyak 2,95 persen dalam 5 tahun terakhir. Pada 2020 lalu, nilai ekspornya mencapai US$1,02 miliar. Amerika Serikat sendiri memang menjadi salah satu target pasar komoditas rempah dan kuliner Indonesia, dan bernilai sekitar 20-25 persen dari pasar ekspor rempah Indonesia.
Selain secara nasional dan global, upaya revitalisasi cengkih juga dilakukan secara lokal, termasuk lewat peremajaan pohon cengkih tua. Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Jurnal Humano, pohon Cengkih Afo III termasuk dalam kriteria pohon plus. Hal ini berarti bahwa Cengkih Afo III tercatat sebagai pohon plus dalam rangka penentuan upaya awal dalam suatu program penangkaran untuk konservasi jenis dan pemuliaan tanaman.
Revitalisasi pohon cengkih tua menjadi cengkih muda juga diperlukan untuk meningkatkan jumlah panenannya. Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan merawat dan memfasilitasi destinasi wisata cengkih afo sebagai pohon cengkih tertua. Tak cuma untuk tujuan wisata, lokasi cengkih afo ini juga bisa bermanfaat sebagai sarana edukasi keluarga. Ada baiknya juga para guide dibekali dengan berbagai sejarah mengenai cengkih dan kegunaannya.
(chs)