Jakarta, CNN Indonesia --
Beragam mitos berkembang mengenai jerawat. Mulai dari kemunculan jerawat hingga pengobatan jerawat. Ketahui fakta di balik mitos soal jerawat yang beredar luas di masyarakat.
Jerawat adalah penyakit kulit yang terjadi karena penumpukan minyak di folikel rambut atau kulit. Jerawat bisa diobati dengan sejumlah pengobatan.
Berikut fakta di balik mitos soal jerawat:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mitos jerawat menstruasi
Jerawat disebut muncul lebih banyak saat sindrom pramenstruasi (PMS). Dokter spesialis kulit dan kelamin Anthony Handoko mengatakan mitos ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
"Saat menstruasi, terjadi perubahan kadar estrogen. Hormon ini membuat kelenjar minyak memproduksi minyak lebih banyak yang dikaitkan dengan jerawat. Namun, penyebab munculnya jerawat bukan hanya karena itu saja," kata Anthony kepada CNNIndonesia.com.
Anthony menjelaskan jerawat muncul karena banyak faktor pemicu mulai dari produksi minyak, hormon, keturunan, dan kebersihan wajah.
2. Mitos jerawat disebabkan oleh makanan
Kabar yang menyebut jerawat disebabkan oleh makanan merupakan mitos belaka. Anthony menyebut makanan tidak menyebabkan munculnya jerawat.
"Penyebabnya bukan hanya satu saja, tapi banyak faktor. Ada faktor dari dalam diri dan faktor dari luar," tutur Anthony yang praktik di Klinik Pramudia, Jakarta.
Simak fakta di balik mitos soal jerawat lainnya di halaman berikutnya.
3. Mitos jerawat harus dipencet
Sebagian orang meyakini jerawat mesti dipencet agar cepat sembuh. Namun, cara ini adalah salah. Jerawat tidak boleh dipencet karena dapat membuatnya terpapar bakteri sehingga semakin meradang.
4. Mitos jerawat harus di-facial
Saat muncul jerawat, sebagian orang bergegas ke salon untuk facial. Namun, Anthony menyebut facial bukan penanganan jerawat yang tepat.
"Facial itu bentuk lain dari memencet jerawat. Tindakan ini populer sejak tahun 80-an. Namun, ini salah. Semakin dipencet, berisiko membuat kulit memiliki bekas seperti bolong-bolong dan sulit mengobatinya," kata Anthony.
5. Mitos jerawat pada masa puber
Jerawat sering dikaitkan dengan masa pubertas. Namu, faktanya jerawat dapat terjadi pada segala usia bahkan orang tua. Saat kulit masih terus memproduksi minyak dan beraktivitas, jerawat tetap dapat muncul.
6. Mitos jerawat hanya muncul di wajah
Jerawat tak hanya muncul di wajah saja, tapi juga bisa muncul di bagian tubuh lain. Jerawat dapat muncul di punggung, dada, lengan, leher, serta bagian tubuh lainnya.
7. Mitos jerawat bukan penyakit
Banyak orang menganggap jerawat adalah kondisi normal yang akan hilang dengan sendirinya. Namun, Anthony menegaskan bahwa jerawat adalah penyakit kulit yang sama pentingnya dengan penyakit lain. Seperti penyakit lainnya, jerawat mesti diobati.
"Pengobatan jerawat adalah kombinasi, obat minum, obat oles. Lalu, ada tindakan seperti pilang atau disuntik untuk indikasi tertentu," kata Anthony.
[Gambas:Infografis CNN]
Itulah fakta di balik mitos tentang jerawat yang beredar luas di masyarakat.