Pelesir 'Sultan' China: Glamping bareng Hermes & Beli Pesawat

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Sep 2021 09:38 WIB
Turis-turis kaya di China masih enggan wisata ke luar negeri, karena takut tertular virus corona dan dianggap mengecewakan. Wisata ke desa jadi pilihan.
Pemandangan Chengdu, salah satu destinasi wisata favorit para turis kaya di China selama pandemi. (Istockphoto/SeanPavonePhoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pantai berpasir Sanya. Pegunungan Yunnan. Suaka panda raksasa di Sichuan.

Turis kaya di China mungkin tidak dapat melakukan wisata ke luar negeri dengan mudah akhir-akhir ini, tetapi mereka tidak kekurangan destinasi wisata yang menarik di kampung halamannya.

Dan tampaknya negara ini sedang bersiap untuk gairah wisata domestik menjelang Golden Week (Pekan Emas) di bulan Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah lebih dari sebulan pembatasan ketat dan penguncian untuk membasmi wabah varian Delta, China melaporkan tidak ada kasus Covid-19 lokal baru pada 23 Agustus untuk pertama kalinya sejak Juli.

Sebelum wabah - yang merupakan yang terburuk di China sejak 2020 - perjalanan domestik telah meningkat.

Menurut sebuah laporan oleh Akademi Pariwisata China, sektor ini memperkirakan sekitar 4,1 miliar perjalanan domestik pada tahun 2021, mencerminkan peningkatan 42 persen dibandingkan dengan tahun 2020.

Selain itu, akademi telah memproyeksikan pendapatan sebesar US$511 miliar dari pariwisata domestik, naik 48 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, survei tahunan individu dengan kekayaan bersih tinggi oleh firma riset China Hurun Report menemukan bahwa minat perjalanan domestik melonjak 31 persen dari tahun sebelumnya, dan 44 persen responden mengatakan mereka berencana untuk meningkatkan pengeluaran mereka saat berwisata.

"Wisata keluar negeri secara resmi tidak disarankan, dan persyaratan karantina saat kembali menjadi berat," kata Sienna Parulis-Cook, direktur pemasaran dan komunikasi di Dragon Trail, agen pemasaran digital yang berfokus pada China, kepada CNN Travel.

"Ada juga tekanan sosial dan rasa tanggung jawab bahwa Anda tidak boleh mengambil risiko orang lain dengan bepergian ke luar negeri dan berpotensi membawa kembali virus bersama Anda."

Sementara perjalanan internasional tetap menantang, para pelancong kaya di China mengambil setiap kesempatan untuk menjelajahi destinasi wisata di negaranya.

"Karena China sangat luas. Ada begitu banyak bahasa, budaya, dan makanan yang berbeda - hal yang berbeda tumbuh di berbagai daerah," Jolie Howard, CEO dari layanan sewa jet pribadi yang berbasis di Hong Kong, Jolie Howard, mengatakan kepada CNN Travel. "Ada begitu banyak variasi."

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

Pelesir 'Sultan' China: Glamping bareng Hermes & Beli Pesawat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER