Mengendalikan Silent Reflux
Sementara itu, kondisi silent reflux bukan berarti akhir dari dunia. Rosen menuturkan silent reflux bisa dikendalikan dengan beberapa strategi berikut.
1. Batasi makan larut malam
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beri jarak antara jam makan malam dengan jam tidur. Ini akan mengurangi risiko asam lambung naik saat tidur. Rosen menyarankan untuk menunggu setidaknya 2-3 jam setelah santapan terakhir atau camila sebelum tidur.
2. Jaga berat badan sehat
Kelebihan berat badan akan menimbulkan tekanan pada perut dan memaksa isi perut (plus asam lambung) naik ke esofagus terutama saat malam. Tidak heran silent reflux sangat rentan dialami mereka yang kelebihan berat badan dan obesitas. Kuncinya hanya kontrol berat badan agar gejala bisa dikendalikan.
3. Membatasi makanan yang memicu refluks asam
Rosen menyarankan untuk mengurangi atau menghindari makanan yang mengandung asam dan pedas. Kemudian kurangi makanan yang bisa mengendurkan sfingter seperti kopi, cokelat dan alkohol. Kebiasaan merokok pun perlu dihindari karena bisa memicu refluks.
4. Pengobatan
Konsultasikan ke dokter mengenai kondisi Anda. Dalam kasus tertentu, perubahan diet dan gaya hidup kadang tidak cukup sehingga perlu diperkuat dengan konsumsi obat. Biasanya dokter akan meresepkan antasida untuk menetralkan asam di perut, alginate untuk mencegah refluks, atau histamine H2-receptor antagonists yang mengurangi produksi asam lambung.
(els/chs)