Awas, Diet Tinggi Lemak Tingkatkan Risiko Kanker Prostat

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 06:59 WIB
Beberapa program diet mengharuskan konsumsi lemak yang tinggi. Namun hati-hati, diet tinggi lemak ternyata bisa berisiko menyebabkan kanker prostat.
Beberapa program diet mengharuskan konsumsi lemak yang tinggi. Namun hati-hati, diet tinggi lemak ternyata bisa berisiko menyebabkan kanker prostat. (PDPics/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa program diet mengharuskan konsumsi lemak yang tinggi. Namun hati-hati, diet tinggi lemak ternyata bisa berbahaya untuk kesehatan.

"Diet tinggi lemak, kolesterol menyebabkan risiko peningkatan kanker prostat," kata Ketua Prostate Awareness Month sekaligus dokter spesialis urologi dari Universitas Indonesia, Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, dikutip dari Antara.

Sekalipun belum ada studi yang menghubungkan kelebihan lemak dengan risiko kanker prostat, namun mengurangi asupan lemak harian bisa membantu mengontrol berat badan dan menjaga kesehatan jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini juga diungkapkan oleh pakar urologi di Arthur Smith Institute for Urology, Michael Schwartz.

Dia mengatakan, diet tinggi lemak hewani dan rendah serat dikaitkan dengan sindrom metabolik yakni kumpulan kondisi termasuk obesitas perut, peningkatan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi.

"Sudah lama diketahui jenis diet ini dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung, stroke, dan berbagai jenis kanker," kata dia seperti dikutip dari WebMD.

Studi dalam jurnal Cancer Prevention Research pada Juni 2015 menyebut, pola hidup dan diet seperti ini akan meningkatkan risiko kematian pasien kanker.

Gejala kanker prostat

Kanker prostat di stadium awal biasanya tak dirasakan. Namun gejala akan mulai muncul ketika sudah menyebar ke organ lainnya.

Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, adanya darah pada urin atau air mani, disfungsi ereksi, sakit pada pinggang, punggung dan tulang iga, kelemahan pada tungkai atau kaki dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih.

Kanker prostat juga dapat menyebar ke organ-organ terdekat, seperti kandung kemih, tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar
ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang.

Para pakar urologi termasuk di Indonesia saat ini berupaya mendeteksi kanker prostat lebih dini. Deteksi bisa dilakukan pada pria mulai usia 50 tahun dan bisa dimulai pada usia 40 tahun apabila ada riwayat keluarga yang memiliki kanker prostat.

"Setelah melakukan diagnosa pada pasien, pasien yang terdiagnosa mengidap kanker prostat harus menjalani beberapa terapi tergantung pada stadium apa kanker ini terdiagnosa," kata Agus.

Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM,  Irfan Wahyudi, menekankan pentingnya deteksi dini kanker prostat. Menurut dia, pasien yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun mencapai di atas 90 persen.

Angka ini akan menurun sampai menjadi 50 persen apabila ditemukan pada stadium lanjut. Di Indonesia, saat ini terdapat cukup banyak angka kejadian kasus kanker prostat baru yang ditemukan dalam stadium lanjut dan kebanyakan dari mereka datang atau terdiagnosa pada usia 60-79 tahun.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER