Pemugaran menara jam Big Ben di Gedung Parlemen Inggris yang menjadi ikon negara telah mendekati penyelesaian, dengan kembalinya jarum jam yang terkenal, dan sekarang telah dikembalikan ke warna aslinya: biru Prusia.
Menara jam berusia 177 tahun itu sejak tahun 2017 telah terbungkus perancah ketika para pengrajin mulai bekerja untuk memperbaiki struktur menaranya dan memoles ulang empat sisi muka jamnya.
Proyek restorasi berdana 80 juta pound (sekitar Rp1,5 triliun) ini dijadwalkan akan selesai tahun depan, ketika lonceng Big Ben seberat 13 ton yang terkenal, yang sebagian besar telah dibungkam saat pekerjaan restorasi dilakukan, akan berbunyi lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kita semua merindukan suara Big Ben menandai waktu, dan perancah yang akan dibongkar dari menara - saya pikir kita semua akan setuju pada jadwal pembukaan tahun depan, kesabaran kita tidak sia-sia," kata Lindsay Hoyle, Ketua Dewan Rakyat.
Selama mengerjakan Menara Elizabeth setinggi 96 meter itu, para ahli restorasi menemukan bahwa jarum jam aslinya dicat biru, bukan hitam.
Big Ben bersemayam di menara yang berada di komplek Gedung Parlemen Inggris, kawasan Westminster.
Tak hanya mesin, proses renovasi Big Ben juga berikut penambahan lift yang bisa digunakan turis menuju puncaknya menaranya.
![]() |
Ditambah lagi dengan pemasangan lampu LED yang bakal mempercantik pemandangannya di malam hari.
Dibangun dengan gaya Neo Gotik pada tahun 1856, saat ini bangunan Menara Elizabeth yang menjadi rumah Big Ben telah mengalami kemiringan sebanyak 46 centimeter.
Membisunya Big Ben tentu saja menjadi drama tersendiri. Perdana Menteri Theresa May pada tahun 2017 bahkan ikut protes dengan proses pemugaran yang membuat jam kesayangan penduduk Inggris itu membisu.