Bertamu ke Sekolah Tinggi Ilmu Beruk di Desa Apar Pariaman

CNN Indonesia
Kamis, 09 Sep 2021 14:50 WIB
Warga membawa beruk mereka yang terlatih di Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB), Desa Apar, Pariaman, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di Desa Apar, Pariaman, Sumatera Barat, STIB bukanlah kepanjangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Bisnis, melainkan Sekolah Tinggi Ilmu Beruk.

Kawanan Macaca nemestrina yang berhabitat di Thailand, Malaysia, dan Indonesia ini menghuni Sekolah Tinggi Ilmu Beruk untuk dirawat sekaligus dilatih sebagai satwa pekerja.

Pelatihan bagi baruak, begitu warga setempat menyebutnya, di sini berupa kegiatan memetik buah kelapa yang pohonnya menjulang tinggi.

Banyak warga desa yang sudah lansia namun tetap bekerja mengolah kebun, sehingga kecekatan primata pintar nan menggemaskan ini sangat bisa membantu mereka saat masa panen.

Awalnya kawanan beruk di sini dianggap sebagai hama karena sering mengambil buah kelapa milik warga. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) lalu punya ide untuk mengumpulkan beruk-beruk yang dilatih untuk mengenali kelapa ranum sekaligus memetiknya.

Pelatihan beruk di Sekolah Tinggi Ilmu Beruk cukup serius, bahkan Bumdes memiliki kurikulum khusus sebagai pedoman.

Mengutip wawancara Detik Travel dengan pengelola, butuh waktu satu tahun bagi beruk untuk akrab dengan pemiliknya dan paham dengan pelatihannya.

Selama tiga bulan pertama, beruk akan dikenalkan makanan khusus mereka, seperti gula aren, susu, nasi, dan sayur-sayuran.

Seorang pelatih menunjukkan seekor beruk yang akan dilatih di Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB), Desa Apar, Pariaman. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Tiga bulan berikutnya, barulah beruk diperkenalkan dengan cara memetik buah kelapa secara bertahap.

Keunikan Sekolah Tinggi Ilmu Beruk akhirnya tersiar di penjuru Indonesia. Banyak wisatawan yang datang berkunjung ke Desa Apar untuk berinteraksi dengan kawanan beruk.

Jika berkesempatan datang usai pandemi virus corona berlalu, jangan lupa berdonasi, agar pengelola bisa dapat terus melakukan konservasi beruk yang berkelanjutan.

Rumah khusus beruk untuk bermalam di Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB), Desa Apar, Pariaman. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Tapi, Sekolah Tinggi Ilmu Beruk bukan satu-satunya potensi wisata di Desa Apar yang masuk dalam daftar '50 Desa Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021'.

Mengutip Indonesia Travel, desa ini juga memiliki banyak objek wisata lain, terutama wisata bahari.

Objek wisata yang pertama ialah hutan bakau di Apar Pariaman Mangrove Park.

[Gambas:Instagram]



Di area seluas 11 hektare ini, wisatawan bisa pesiar dengan perahu kayu sampai trekking ke menara pandangnya.

Beranjak ke pantai, Desa Apar juga memiliki pesisir dengan gulungan ombak yang lumayan menantang untuk wisatawan yang hobi berselancar.

Terkadang, warga lokal juga sering terlihat memancing ikan di tepiannya. Menjelang sore hari, wisatawan bisa menikmati pemandangan sunset yang tenang.

Jangan lupa juga mendatangi Pusat Konservasi Penyu, yang merawat penyu lekang, penyu sisik, dan penyu hijau. Jika datang di saat yang tepat, siapa tahu bisa melihat pelepasan tukik di sini.

[Gambas:Instagram]



Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

 



(ard)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK